Menuju konten utama

Bos Bapanas Upayakan Stok Beras Indonesia Minimal 3 Juta Ton

Arief Prasetyo Adi menyebut stok ideal cadangan beras pemerintah (CBP) minimal sebesar 3 juta ton.

Bos Bapanas Upayakan Stok Beras Indonesia Minimal 3 Juta Ton
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/4/2024). ANTARA FOTO/Yudi Manar/rwa.

tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyebut stok ideal cadangan beras pemerintah (CBP) minimal sebesar 3 juta ton. Saat ini, CBP tersebut masih berkisar 1,7 juta ton, dan tetap diupayakan terus di atas 1 juta ton untuk menjaga stabilitas pangan.

"Bulog hari ini punya stok 1,7 juta ton. Apakah ini cukup? Tentunya ini pengukuran minimal, artinya stok Bulog harus di atas 1 juta ton. Yang harus kita dukung adalah produksi dalam negeri sehingga stok ideal yang semestinya dimiliki oleh Bulog minimal 3 juta ton," kata Arief usai launching Rice Milling Plant (RMP), Indramayu, ditulis Rabu (12/6/2024).

Dia juga menekankan pentingnya ekosistem pangan nasional yang harus dibangun secara terintegrasi dan komprehensif mulai dari aspek hulu hingga hilir. Hal ini yang terimplementasi di Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), di mana benih, distribusi, petani, pengetahuan, lahan yang diamankan dengan baik.

"Berapa pun yang diproduksi oleh AB2TI bisa masuk program Pemda, seperti beras ke ASN. Jadi terbentuk ekosistemnya, sehingga nanti koperasi-koperasi di sini terbangun," ujarnya.

"Ini pertama kalinya petani memiliki Rice Milling Plant," imbuh Arief.

Arief berharap keberadaan AB2TI dapat mendorong penguatan sinergi antar stakeholder perberasan. "Saya berharap Bulog jadi standby buyer sehingga membeli beras, jangan sampai harga GKP-nya di bawah Rp6.000. Jadi AB2TI, silakan bangun dan Bulog jadi offtaker," ungkap Arief.

Lebih lanjut, dia mengatakan kesejahteraan petani dapat terukur dari pergerakan indeks Nilai Tukar Petani (NTP), terutama Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTTP). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober 2022, NTPP tercatat mulai bangkit melampaui angka 100 untuk pertama kalinya.

Kala itu, NTPP ditetapkan di 100,41 dan semakin bertumbuh selama tahun 2023. Indeks rerata NTTP setahun penuh selama 2023 ada di 107,63 dengan capaian indeks tertinggi pada Oktober 2023 di 114,55. Terkini, NTPP masih berada lebih dari 100, yakni pada Mei 2024 berada di 104,63.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan neraca produksi beras 2023-2024, total produksi beras nasional pada Januari-Juli 2024 diperkirakan sebesar 18,64 juta ton. Diketahui, produksi beras tahun ini berpotensi turun 2,47 juta ton dibandingkan Januari-Juli pada 2023 yang sebesar 21,11 juta ton.

Meski ada kemungkinan penurunan produksi, Arief menjelaskan pihaknya akan berupaya mengejar produksi beras di dalam negeri. Berbagai upaya dilakukan seperti menambah kuota pupuk bersubsidi dan menyediakan 90.000 pompa.

Baca juga artikel terkait BERAS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang