tirto.id - Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah di daerah Jabodetabek memberlakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi curah hujan tinggi berujung banjir. Modifikasi cuaca tersebut akan berlangsung selama satu minggu ke depan.
"Bukan hanya BNPB, tetapi juga dari Pemprov. Jadi apabila memungkinkan Pemprov menyediakan juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini," kata , dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir secara daring, Selasa (4/3/2025).
Pratikno mengatakan modifikasi cuaca ini dilakukan untuk mengurangi intensitas air di hulu, terutama Sungai Ciliwung agar tidak semakin deras mengalir ke bawah.
Dalam rapat tersebut, Pratikno juga menekankan mengenai evakuasi korban banjir yang harus segera dilakukan. Sebab, tak dipungkiri masih ada evakuasi warga yang membutuhkan bantuan, seperti di Depok dengan kondisi kekurangan perahu karet.
"Kemudian Kemensos nanti kami akan juga berkoordinasi dengan Kemensos. Pak Kemensos untuk segera juga menambah kekuatan untuk turun ke lapangan juga. Kemenkes nanti kami akan cek juga kaitannya dengan dukungan Kemensos dengan Kemenkes," ucap Pratikno.
Lebih lanjut, Pratikno menekankan, penanggulangan bencana ini tidak hanya berlangsung kala banjir menerjang. Dia juga mengingatkan bahwa pemulihan infrastruktur setelah banjir surut sudah harus dipikirkan.
"Aksi di lapangan untuk pembersihan lingkungan tentu saja ini bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga pelibatan organisasi sosial, lembaga usaha, dan lain-lain yang juga berkepentingan untuk segera diharapkan pemulihan," tutur dia.
Untuk relokasi rumah dan jalan terputus, kata Pratikno, juga harus segera ditangani bersama Kementerian Pekerjaan Umum. Dia berharap, semua bisa segera ditangani sebelum masa libur lebaran.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto