Menuju konten utama

BNPB Butuh Citra Satelit Petakan Dampak Gempa-Tsunami Palu Donggala

Masyarakat bisa ikut memantau citra satelit melalui situs web pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.

BNPB Butuh Citra Satelit Petakan Dampak Gempa-Tsunami Palu Donggala
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang terjadi Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9), telah bertambah menjadi 384 orang, sementara jumlah korban yang terluka hingga 540 orang. ANTARA FOTO/BNPB.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan Tim SAR kesulitan menembus titik-titik bencana untuk menjangkau korban karena rusaknya akses jalan akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Selain itu, ketiadaan listrik dan layanan telekomunikasi juga mempersulit upaya penyelamatan dan pemetaan dampak bencana.

Oleh karena itu, BNPB berkoordinasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk segera menyediakan citra satelit resolusi tinggi sebagai bahan analisis agar Tim SAR dapat lebih cepat dan tepat melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB akan menggunakan citra satelit resolusi tinggi untuk menyisir titik-titik terparah terdampak gempa 7,4 Skala Richter (SR) dan tsunami di Donggala dan Kota Palu.

"Harapannya pihak internasional bisa mengirimkan citra satelit resolusi tinggi juga untuk bahan analisis kita supaya tahu di mana saja yang terdampak. Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di atas Kota Palu, kami butuh citra satelit sedetail mungkin, hitungan centimeter sehingga obyek-obyek di darat dapat difoto jelas," ujar dia.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, mengatakan sesuai permintaan BNPB, pihaknya akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) sesuai perolehan citra satelit.

Masyarakat, menurut dia, juga dapat mengikuti informasi citra satelit untuk daerah terdampak gempa dan tsunami di situs pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.

Sutopo melanjutkan, saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan dengan cepat. Banyak yang belum menerima bantuan sebab pemerintah daerah juga terkena dampak, ditambah keterbatasan akses untuk menjangkau lokasi-lokasi bencana. Citra satelit diharapkan dapat membantu ke mana personel SAR dan logistik harus diarahkan.

Dari catatan BMKG, gempa besar berkekuatan 7,4 SR terjadi pada pukul 17.02 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 11 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa tersebut telah diawali oleh gempa berkekuatan 5,9 SR yang yang terjadi pada pukul 13.59 WIB, dengan titik episentrum berada di darat di kedalaman 10 kilometer pada 61 kilometer arah utara Palu, Sulawesi Tengah.

Gempa 5,0 SR pada pukul 14.28 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 10 kilometer pada 10 kilometer arah timur laut Donggala.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra