tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan untuk perbaikan jembatan terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari mengatakan bantuan yang diberikan untuk sementara senilai Rp11,5 miliar.
"Disalurkan oleh BNPB dalam bentuk perbaikan jembatan dua unit, bronjong untuk membatasi atau meninggikan batas aliran lahar dingin agar tidak memasuki jalur-jalur pemukiman warga," ujar Muhari dikutip dari Antara, Selasa (11/7/2023).
Muhari memastikan lima jembatan yang hancur akibat banjir lahar dingin akan segera diperbaiki. Dalam hal ini, BNPB berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Saat ini, Jalur Piket Nol KM 59 yang terdampak banjir lahar dingin sudah bisa diakses. Muhari berharap dalam waktu 2-4 bulan ke depan, dua jembatan besar di Lumajang bisa dioperasikan kembali.
Abdul menjelaskan kejadian bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Lumajang berdampak signifikan sebab terdapat tiga kejadian. Pertama, yaitu tanah longsor yang mengakibatkan satu keluarga tertimbun atau 3 korban jiwa.
Kemudian kejadian banjir lahar dingin dan banjir. Namun banjir lahar dingin paling banyak berdampak pada masyarakat, yaitu sekitar 1.038 jiwa.
"Jadi perhatian kita, dari 1.038 jiwa ternyata ada 15 KK yang seharusnya mereka sudah dapat rumah relokasi karena terdampak awan panas guguran di tahun 2021, tetapi masih memilih untuk tinggal di tempat yang lama yang sebenarnya itu adalah kawasan yang sangat rawan, dan sudah pasti akan terdampak lahar dingin kalau hujan tinggi adalah yang berada di pinggiran sungai seperti itu," ujar dia.
BNPB mengimbau untuk masyarakat Lumajang terdampak yang bertempat tinggal di kawasan rawan bencana untuk tidak lagi menempatinya. Lokasi tersebut hanya bisa dijadikan tempat tinggal sementara atau tempat usaha.
Editor: Gilang Ramadhan