Menuju konten utama

BNPB: 2.149 Jiwa Masih Mengungsi Meski Banjir Bandung Mulai Surut

Banjir di Kabupaten Bandung sampai saat ini masih merendam sejumlah kawasan di tiga kecamatan dan menyebabkan 2000-an jiwa mengungsi.

BNPB: 2.149 Jiwa Masih Mengungsi Meski Banjir Bandung Mulai Surut
Foto udara permukiman warga terdampak banjir di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (6/3/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan kondisi banjir di Kabupaten Bandung mulai surut di sejumlah titik pada Minggu sore (11/3/2018). Tapi, dua ribuan jiwa hingga saat ini terpaksa masih mengungsi di 23 titik pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mencatat banjir masih perlu penanganan serius pada tiga kecamatan, di Kabupaten Bandung. Ketiganya ialah Kecamatan Baleendah, Dayeuh Kolot dan Bojongsoang.

“Sebagian besar wilayah telah surut, saat ini tinggal 3 Kecamatan yang masih terendam,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (11/3/2018).

Berdasar data BNPB, di Kecamatan Baleendah, banjir masih merendam Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah. Di Kelurahan Andir, banjir merendam 2.255 rumah, 1 Gedung Sekolah dan 16 Sarana Ibadah dengan ketinggian air 20-160 sentimeter. Sedangkan di Kelurahan Baleendah, banjir setinggi 30-110 sentimeter merendam 966 rumah dan 1 sarana ibadah.

Sementara di Kecamatan Dayeuh Kolot, banjir merendam 2 desa dan satu kelurahan. Banjir setinggi 10-130 sentimeter merendam 733 rumah, 1 fasilitas umum, 2 gedung sekolah dan 4 sarana ibadah di Desa Citeureup.

Di kecamatan yang sama, Banjir dengan tinggi 10-170 sentimeter merendam 1.910 rumah, 7 fasilitas umum, 4 Gedung Sekolah dan 15 sarana ibadah di Desa Dayeuh Kolot. Sementara di Kelurahan Pasawahan, air setinggi 50-60 sentimeter membanjiri 137 unit rumah.

Sedangkan banjir di Kecamatan Bojongsoang, melanda Desa Bojongsoang dan merendam 320 unit rumah dengan ketinggian air 40-130 sentimeter.

“Saat ini status darurat bencana banjir di Kabupaten Bandung masih pada Masa Siaga Darurat, dan akan dilakukan rapat evaluasi sekaligus koordinasi terkait perlu atau tidak perubahan status menjadi Tanggap Darurat,” kata Sutopo.

Data BNPB mencatat, banjir yang masih melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 661 keluarga, yang terdiri dari 2.149 jiwa, terpaksa mengungsi di 23 titik. Di antara pengungsi itu, terdapat 202 lansia, 199 balita, 19 ibu hamil, 201 anak, dan 62 ibu menyusui.

Sebanyak 238 keluarga (781 jiwa) mengungsi di lima titik yang ada di kawasan Kecamatan Baleendah. Sementara 315 keluarga (997 jiwa) mengungsi di 16 titik yang berada di Kecamatan Dayeuh Kolot. Adapun di Kecamatan Bojongsoang ada 2 titik pengungsian untuk 108 keluarga (371 jiwa). Sampai sekarang, BPBD Kabupaten Bandung terus menyalurkan bantuan logistik dan air bersih ke titik-titik pengungsian di 3 kecamatan itu.

Menurut Sutopo, meskipun sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung merupakan langganan banjir, bencana banjir tahun ini merupakan yang paling parah sejak 2010.

Banjir tahun ini di Kabupaten Bandung sudah terjadi sejak 22 Februari 2018. Curah hujan tinggi menyebabkan Sungai Cikapundung, Sungai Cusangkuy, dan Sungai Citarum meluap ke pemukiman. Akibatnya, wilayah 7 kecamatan di Kabupaten Bandung sempat dilanda banjir.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom