Menuju konten utama

Menhub Akui Banjir di Rel Kereta Api Tidak Teridentifikasi

Banjir yang melanda jalur kereta api di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah bisa diatasi.

Menhub Akui Banjir di Rel Kereta Api Tidak Teridentifikasi
Warga berada di sekitar jalur kereta api yang terendam banjir di Tanjungsari, Losari, Jumat (23/2). Akibat meluapnya sungai Cisanggarung membuat jalur kereta api terendam banjir sehingga tidak dapat dilewati. ANTARA FOTO/Humas Daop 3 Cirebon/DA/nz/18.

tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui, banjir yang berdampak pada pelayanan transportasi kereta api, seperti yang terjadi di sekitar Cirebon beberapa waktu lalu, tidak sempat diantisipasi. Pasalnya, jalur kereta api tersebut bukan daerah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai lokasi yang biasanya terkena banjir.

Oleh karena itu, Menhub Budi mengingatkan kepada stakeholder terkait untuk belajar dari kejadian banjir yang terjadi beberapa hari belakangan ini agar ke depannya dapat diantisipasi dengan lebih baik.

Budi Karya juga mengatakan, persoalan banjir yang berdampak pada sejumlah aktivitas pelayanan transportasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah saat ini sudah dapat diatasi. Untuk itu, aktivitas pelayanan transportasi seperti kereta api sudah dapat beroperasi, meski secara terbatas.

“Untuk banjir di sekitar Cirebon, perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, pada dasarnya sudah kita atasi dan kereta api sudah mulai beroperasi walaupun dengan kecepatan rendah,” tegas Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (25/2/2018).

Menhub akan meninjau langsung ke lokasi banjir di Cirebon. Pihaknya akan mempelajari sekaligus memetakan secara jelas permasalahan yang ada. Setelahnya, Kemenhub akan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Sejumlah langkah antisipasi banjir susulan di daerah-daerah yang berpotensi terjadi banjir maupun tanah longsor, kata Budi, telah disiapkan. “Longsor itu adalah menjadi masalah utama dari kereta khususnya, oleh karenanya satu sisi memang kita memperkuat bagian-bagian yang berpotensi longsor," ucapnya.

Budi melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan tim, terdiri dari Kemenhub, PT Kereta Api Indonesia (KAI), juga Kementerian PUPR, yang akan bertugas menyiapkan alat berat, material di tempat-tempat yang potensial banjir dan tanah longsor.

Seperti yang telah diberitakan, pada Jumat (23/2/2018) hujan telah menyebabkan wilayah Cirebon banjir akibat meluapnya Sungai Cisanggarung. Dampaknya, keberangkatan 33 kereta api dari Jakarta mengalami gangguan dan keterlambatan.

Ada dua titik yang terganggu dan tidak bisa dilewati, yaitu di kilometer 253+300 hingga 254+400 antara Stasiun Ketanggungan-Stasiun Ciledug (arah Purwokerto) dan di kilometer 185+500 hingga 186+600 antara Stasiun Tanjung-Stasiun Losari (arah Tegal).

Baca juga artikel terkait JALUR KERETA API atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Iswara N Raditya