tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 15 kabupaten/kota Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak banjir bandang, longsor dan gelombang pasang akibat Siklon Seroja.
Sejumlah daerah tersebut yaitu Kabupaten Flores Timur; Malaka; Lembata; Ngada; Sumba Barat; Sumba Timur; Rote Ndao; Ende; Rote Ndao; Sabu Raijua; Alor; Kupang; Belu; Timor Tengah Utara; dan Kota Kupang.
"Akibat bencana tersebut, sebanyak 124 jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Rabu (7/4/2021).
Kemudian, sebanyak 129 luka-luka, 74 orang hilang dan 13.230 masih mengungsi.
Raditya mengatakan, kerugian materil atas bencana tersebut sebanyak 1.962 terdampak: 688 rumah rusak berat, 272 rumah rusak sedang, 154 rumah rusak ringan, 87 fasilitas umum dan 24 fasilitas umum rusak berat.
Atas peristiwa tersebut, BNPB melakukan sejumlah upaya seperti menginstruksikan setiap wilayah untuk membuat satu organisasi pos komando (Posko) untuk penanganan darurat dampak Siklon Seroja di NTT.
BNPB memberikan bantuan dana hunian sebesar Rp500 ribu/keluarga setiap bulannya bagi pengungsi yang rumahnya saat ini tidak bisa ditempati.
Lalu, BNPB juga menyediakan helikopter untuk mendistribusikan logistik ke daerah terisolir dan TNI-Polri akan menyediakan alat transportasi.
"Personel TNI, Polri, dan Basarnas akan dikerahkan dalam pencarian dan evakuasi korban yang tertimbun lumpur atau longsor," kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali