Menuju konten utama
Info BMKG Terkini Hari Ini

Dampak Bibit Siklon Tropis 97S Tak Akan Separah Seroja, Kata BMKG

Bibit siklon tropis 97S tidak berdampak secara langsung di Indonesia karena posisinya tidak secara langsung berada/melewati area daratan Indonesia.

Dampak Bibit Siklon Tropis 97S Tak Akan Separah Seroja, Kata BMKG
Prakiraan cuaca hujan dan berawan. FOTO/istockphoto

tirto.id - Bibit siklon tropis 97S saat ini terpantau di Laut Arafuru sebelah selatan Kepulauan Tanimbar yang diprakirakan dalam 24 jam kedepan menguat.

Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Riefda Novikarany saat dihubungi redaksi Tirto mengatakan, arah gerak bibit siklon tropis ini perlahan ke Selatan barat daya (menjauhi wilayah Indonesia).

"Waspada terhadap dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis ini berupa peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di sekitar bibit siklon seperti di NTT, Maluku, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara," ujarnya.

Menurutnya, sistem ini juga membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di Selat Makassar bagian Selatan, Laut Flores, dan Maluku serta daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Sulawesi bagian Tengah.

Sehingga, kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Meski begitu, menurutnya bibit siklon tropis 97S ini tidak berdampak secara langsung di wilayah Indonesia karena posisinya yang tidak secara langsung berada/melewati area daratan Indonesia.

"Sehingga dapat dikatakan dampak yang ditimbulkan oleh bibit siklon tropis 97S ini tidak sama dengan kejadian siklon tropis Seroja pada beberapa bulan lalu," tegasnya.

Namun tetap akan terjadi dampak secara tidak langsung seperti hujan lebat, angin kencang dan gelombaang tinggi masih dapat wilayah NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Maluku.

Baca juga artikel terkait BIBIT SIKLON TROPIS 97S atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Abdul Aziz