Menuju konten utama

BMKG: Kabar Gempa Lombok Picu Megathrust di Selatan Jawa Itu Hoaks

Kepala BMKG menerangkan, gempa Lombok mempunyai aktivitas yang berbeda dengan gempa megathrust.

BMKG: Kabar Gempa Lombok Picu Megathrust di Selatan Jawa Itu Hoaks
Ilustrasi gempa. Foto/USGS

tirto.id - Isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust di selatan Jawa-Selat Sunda merupakan kabar bohong. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan sumber kedua gempa tersebut berbeda dengan jarak yang sangat jauh.

"Itu hoaks, jangan percaya. Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust selatan Jawa. Video yang banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (2/8/2018), seperti dilansir laman BMKG.

Dwikorita menerangkan, gempa Lombok mempunyai aktivitas yang berbeda dengan gempa megathrust. Gempa Lombok dibangkitkan oleh patahan aktif, sedangkan gempa megathrust dibangkitkan gerakan tumbukan lempeng di zona subduksi.

Kabar bohong tersebut, menurutnya, sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kepanikan di masyarakat. Hingga saat ini, belum ada cara ataupun teknologi untuk memprediksi secara tepat kapan, dimana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.

"Potensi gempa kuat di zona megathrust selatan Jawa Barat - Selat Sunda seperti halnya zona Megathust Mentawai adalah hasil kajian yang siapapun tidak tahu kapan terjadinya," tuturnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai kabar bohong yang banyak beredar lewat media sosial. BMKG sendiri, tambah dia, terus mengupdate prakiraan cuaca, maritim, penerbangan, iklim, kualitas udara, gempabumi, dan tsunami selama 24 jam penuh.

"Pastikan informasi hanya diperoleh dari BMKG. Selain lewat website, masyarakat juga bisa memantau akun media sosial BMKG serta melalui aplikasi mobile yang bisa didownload di Apple Store dan Google Play Store," imbuhnya.

Pada Minggu, 29 Juli lalu, gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR juga mengguncang wilayah Sumbawa, Lombok dan Bali. Gempa tersebut menimbulkan korban jiwa 17 orang dan ratusan lainnya luka-luka serta ribuan rumah dan fasilitas lainnya rusak.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTB atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari