Menuju konten utama

BKPM Sebut Tak Ada Rencana Investasi Disneyland di Boyolali

BKPM memastikan belum ada rencana investasi pembangunan Disneyland di Boyolali dan daerah manapun di Indonesia.

BKPM Sebut Tak Ada Rencana Investasi Disneyland di Boyolali
(Ilustrasi) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi Bupati Boyolali Seno Samodro (kanan) menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Karesidenan Surakarta di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2017). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan tidak ada rencana investasi pembangunan Disneyland di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dalam waktu dekat ini.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyatakan instansinya belum pernah menerima pengajuan perizinan investasi dari perusahaan bisnis hiburan asal Amerika Serikat, Walt Disney untuk membangun Disneyland di Indonesia.

"Yang jelas, belum ada permohonan penanaman modal di BKPM," kata Azhar di Jakarta, pada Selasa (18/4/2017) sebagaimana dilaporkan Antara.

Azhar menjelaskan setiap investasi atau penanaman modal asing (PMA) wajib melalui proses perizinan investasi harus melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BKPM Pusat.

"Kalau PMA berarti harus ke kami, tapi kan belum ada izin ke kami, berarti belum ada. Kalau benar ada (proyek tersebut) pasti datang ke kami," ujar Azhar.

Kendati demikian, Azhar memperkirakan rencana investasi taman hiburan di Boyolali itu bisa saja bukan dari Disney melainkan investor lain. Azhar menambahkan, lantaran belum menerima permohonan perizinan PMA untuk taman hiburan di Boyolali, bisa saja investor yang dimaksud berasal dari dalam negeri.

"Perusahaan theme park kan banyak, tidak hanya Disneyland. Meski kami tidak tahu apa yang dimaksud pemerintah Boyolali. Disneyland juga sudah menyatakan belum punya rencana investasi di Indonesia," kata dia.

Kabar mengenai rencana investasi Disneyland ini tersiar setelah Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan ada rencana pembangunan taman hiburan Disneyland di daerahnya. Menurut dia, proyek itu akan didanai oleh investor asing dari Finlandia, Selandia Baru, Singapura dan Malaysia.

Nilai investasinya, menurut Seno, mencapai Rp6,1 triliun dan memerlukan lahan seluas 100 hektar yang diperkirakan memiliki daya tampung parkir kendaraan mencapai 22.000 mobil.

Seno memastikan rencana pembangunan wahana taman hiburan di Boyolali bukan isapan jempol belaka karena Pemkab Boyolali sudah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan investor pada Desember 2016 lalu.

Menurut Seno, pembangunan akan dimulai pada bulan September 2017, dan membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 tahun.

Rencananya wahana hiburan itu dirancang untuk beroperasi selama 24 jam nonsetop dengan tiket masuk sebesar Rp50 ribu. Bagi pengunjung yang akan mencoba semua jenis wahana taman hiburan harus Rp500-Rp600 ribu per orang.

Seno menjelaskan konsep taman hiburan itu nantinya bukan seperti Disneyland yang sudah beredar sekarang ini. Namun, gabungan dari sejumlah "franchise" taman hiburan yang sudah ada. Seno mencontohkan konsep gabungan wahana taman hiburan, seperti Disneyland, Universal Studio dan Warner Bross.

Wacana pembangunan taman hiburan Disneyland tak hanya sempat digembar-gemborkan di Boyolali. Awal 2017 lalu muncul kabar Disneyland akan dibangun di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabar ini sempat dibenarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulonprogo pada Januari 2017 lalu. Tapi, hingga kini juga tak kunjung ada kejelasan soal realisasi rencana itu.

Baca juga artikel terkait DISNEY LAND atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom

Artikel Terkait