Menuju konten utama

BI Waspadai Dampak Perlemahan Yuan ke Perkonomian Domestik

Senin kemarin, mata uang yuan jatuh 1,4 persen dan melewati level 7 per dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

BI Waspadai Dampak Perlemahan Yuan ke Perkonomian Domestik
Ilustrasi yuan dan dolar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyebut bahwa perlemahan yuan terhadap dolar Amerika Serikat cukup mengkhawatirkan. Sebab, hal itu bisa membuat nilai tukar rupiah ikut terseret dan berdampak pada indikator perekonomian lainnya.

"Ini patut diwaspadai karena memberikan dampak ke domestik kita dan emerging market secara keseluruhan," ujar Destry usai dilantik di gedung Mahkamah Agung, hari ini (7/8/2019).

Atas hal itu, kata dia, Bank Indonesia bakal terus memonitor perkembangan ekonomi global yang dapat berdampak ke dalam negeri.

Termasuk, lanjut dia, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang hingga saat ini masih membuat ekspor terkontraksi.

Apalagi, penurunan ekspor turut berkontribusi pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 tercatat sebesar 5,06 persen, melambat dibanding periode yang sama tahun lalu 5,17 persen.

Ke depan, pemerintah dan Bank sentral akan mencari alternatif untuk mendorong ekspor serta mendorong investasi lebih tinggi.

"Diharapkan kalau kita bisa menjaga stabilitas makro jadi market tidak usah panik karena goncangan sifatnya sesaat," pungkasnya.

Perang dagang Amerika Serikat (AS)-China belakangan berlanjut pada currency war (perang pada mata uang). China membiarkan kurs mata uangnya, Yuan melemah signifikan terhadap dolar AS agar mampu menumbuhkan ekspor di tengah tekanan bea masuk yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump.

Devaluasi mata uang yuan dilakukan China guna menjaga barang-barang ekspornya tetap kompetitif di tengah makin tingginya tarif yang dikenakan oleh AS.

Senin kemarin, mata uang yuan jatuh 1,4 persen dan melewati level 7 per dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.30 WIB hari ini, nilai tukar yuan masih berada di kisaran 7,036 per dolar AS.

Baca juga artikel terkait PERANG DAGANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto