Menuju konten utama

BI Masih Punya Ruang Kerek Suku Bunga hingga Akhir Tahun

Bhima Yudhistira mengatakan, Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 - 50 basis poin hingga akhir tahun.

BI Masih Punya Ruang Kerek Suku Bunga hingga Akhir Tahun
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kedua kiri) dan para Deputi Gubernur Juda Agung (kiri), Doni P Joewono (kedua kanan) dan Aida S Budiman bersiap menyampaikan keterangan pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (18/4/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.

tirto.id - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, bahwa Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 - 50 basis poin hingga akhir tahun. Saat ini suku bunga BI masih berada di 5,75 persen.

"Mungkin BI belum urgen naikkan suku bunga saat ini, tapi sampai akhir tahun ada ruang 25-50 bps suku bunga naik," kata Bhima kepada Tirto, Kamis (22/6/2023).

Bhima mengatakan, untuk saat ini memang BI masih akan menahan suku bunga acuannya. Kondisi ini melihat isu utang di AS mereda, inflasi global melandai dan fluktuasi nilai tukar rupiah masih bisa terjaga kisaran Rp14.900-15.000 dolar per AS.

"Karena dolar AS mulai jinak ditunjukkan oleh indeks dollar berada di 102 atau alami koreksi 1,42 persen sejak awal tahun," ujarnya.

Kendati begitu, yang perlu dicermati ke depan adalah tekanan keluarnya modal asing di pasar saham cukup tinggi yakni Rp1,76 triliun nett sells diseluruh pasar dalam satu pekan terakhir. Di samping juga event pemilu bisa ciptakan ketidakpastian di sektor keuangan.

"Kemudian ada El Nino perlu dicermati karena dapat mendorong inflasi pangan lebih tinggi," ujarnya.

Dalam RDG bulan lalu, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,75 persen. Selain itu, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,0 persen persen dan suku bunga lending facility di 6,5 persen.

“Berdasarkan hasil asesmen Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 24 dan 25 Mei 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Mei 2023, di Kantornya, Jakarta, (25/5/2023).

Perry menjelaskan keputusan mempertahankan suku bunga ini tetap konsisten untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspetasi inflasi dan inflasi ke depan. Bank Sentral meyakini suku bunga yang ada saat ini 5,75 persen tersebut memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada pada misaran 3 plus minus 1 persen disisa tahun 2023.

"Dan inflasi indeks harga konsumen IHK dapat kembali di ke dalam sasaran 3 plus minus satu 1 persen pada kuartal III-2023," jelasnya.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA ACUAN BI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang