Menuju konten utama

Bentrok Bersenjata di Myanmar Tewaskan Delapan Orang

Bentrok bersenjata di perbatasan Myanmar-Cina tewaskan delapan orang.

Bentrok Bersenjata di Myanmar Tewaskan Delapan Orang
Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menemui warga Myanmar yang tinggal di Jepang di Tokyo, Jepang, Rabu (2/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.

tirto.id - Delapan orang tewas akibat bentrokan bersenjata di kota Muse perbatasan Myanmar-Cina pada Minggu (20/11/2016) pagi waktu setempat. Muse berada di utara Shan, tidak jauh dari Kachin, Myanmar dan hanya dibatasi sungai dengan Cina.

Menurut laporan AFP sebagaimana diwartakan Antara, Senin (21/11) penduduk setempat di kota Muse mengungsi dari perbatasan untuk menghindari konflik lebih lanjut.

"Orang-orang dari pos perbatasan melarikan diri ke Muse karena pertempuran yang sengit," kata seorang warga kota, Aye Aye, kepada AFP Minggu (20/11).

Bentrokan antar warga ini menodai upaya Aung San Suu Kyi untuk mewujudkan perdamaian nasional. Suu Kyi mengatakan delapan orang tewas dalam pertempuran itu yang terdiri dari seorang tentara, tiga polisi, satu pejuang milisi propemerintah dan tiga warga sipil.

Pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok Tentara Independen Kachin (Kachin Independence Army/KIA) di negara bagian Kachin, bergejolak kembali pada 2011 setelah gagalnya gencatan senjata selama 17 tahun. Akibat konflik ini sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal dan meluas ke beberapa bagian wilayah negara bagian tetangga Shan.

"Kami bertempur bersama dengan sekutu kami dari kelompok bersenjata etnis," kata Khine Thu Kha, dari Arakan Army, kepada AFP.

Pemberontak menyatakan kelompok yang terlibat meliputi KIA, Arakan Army, Ta'ang National Liberation Army dan Myanmar National Democratic Alliance Army.

Sementara itu, angkatan bersenjata Cina dalam kondisi siaga tinggi usai kelompok bersenjata di Myanmar menyerang pos militer dan kepolisian yang berdekatan dengan perbatasan kedua negara pada akhir pekan lalu.

Beijing berkomitmen untuk melindungi warga dan wilayahnya. Informasi resmi dari Kantor Berita Xinhua seperti diwartakan Antara menyebutkan tiga kelompok bersenjata secara bersamaan menyerang pos keamanan di kota perbatasan Muse dan Kutkai di negara bagian Shan, wilayah Timur Laut Myanmar pada hari Minggu (20/11) lalu.

"Militer China dalam status siaga tinggi dan akan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kemakmuran negara, serta melindungi nyawa dan harta warga negara China yang hidup di sepanjang perbatasan," pernyataan kementerian menyebutkan.

Laporan Xinhua menyebutkan pada peristiwa tersebut ada korban jiwa baik dari pihak militer maupun sipil namun tidak ada penjelasan rinci lainnya.

Selama puluhan tahun ribuan orang telah mengungsi akibat pertempuran yang melibatkan militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata di negara bagian Shan, yang merupakan rumah bagi sejumlah besar kelompok yang beroperasi dekat dengan perbatasan Cina dan Thailand.

Baca juga artikel terkait KELOMPOK BERSENJATA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH