tirto.id - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Benny K. Harman mengaku senang karena saat ini banyak anggota dewan yang ikut menyoroti netralitas Polri saat pemilu. Menurut Benny, pada Pemilu 2019 dirinya sangat getol menyoroti hal serupa, tetapi banyak anggota DPR RI saat itu yang tak sepakat.
"Yang itu dulu sudah saya sampaikan, tetapi saya diteriakin, anjing menggonggong kafilah berlalu, sekarang makin banyak yang menggonggong, saya senang, kafilah tetap berlalu," kata Benny saat Rapat Kerja Komisi III bersama Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Politikus Partai Demokrat itu mengakui kini dirinya tak cuma menggonggong soal netralitas Polri, tetapi juga bisa jadi merasakan menjadi pihak yang digonggong. Hal ini karena Partai Demokrat pada Pemilu 2024 mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap pasangan capres-cawapres yang direstui Presiden Joko Widodo.
"Jadi, gantian ajah aku lihat Pak Ketua, jadi yang kali lalu, kita menggonggong kafilah tetap berlalu. Kali ini sebaliknya, mungkin kami menggonggong, mungkin digonggong juga, kafilah tetap berlalu," ucap Benny.
Benny mengaku pada Pemilu 2019, mereka merasakan betul menjadi orang pesakitan. Namun, dia memandang saat ini anggota Komisi III sudah mulai berubah karena turut ikut menyoroti netralitas Polri.
"Sudah mulai ada perubahan, paling tidak kami punya tambahan sahabat, tambahan teman untuk membuktikan apa yang dulu kami risaukan memang terjadi itulah yang disampaikan oleh teman-teman meskipun saya ada sesal mengapa baru sekarang baru disampaikan," tutur Benny Harman.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta mengingatkan Polri agar tetap netral dalam Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Wayan menyoroti dugaan polisi memasang baliho pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ibarat mengajari ikan menyelam, saya harus berani nasihatkan, mengingatkan Polri agar ekstra hati-hati, waspada, dan penuh perhitungan dalam menentukan langkah," kata Wayan di ruang rapat.
Wayan meningkatkan Polri agar menolak segala bentuk kegiatan yang mencoreng citra Korps Bhayangkara.
"Jangan sampai ada pemasangan baliho dikerahkan dengan Polri. Jangan sampai itu dikaitkan, kalau dikaitkan tapi fakta tidak ada mudah menjawab," ucap Wayan.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Aboe Bakar Al Habsyi mempertanyakan aturan internal di tubuh Polri ihwal strategi untuk memastikan netralitas anggota pada Pemilu 2024.
"Yang jadi pertanyaan, bagaimana langkah untuk menguasai aturan-aturan internal kepolisian tersebut? Apakah ada strategi khusus yang diambil Polri untuk menjamin netralitas anggotanya?" tanya Aboe Bakar.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto