Menuju konten utama

Benarkah Tornado di Indonesia Disebabkan oleh Perubahan Iklim?

Penjelasan terkait benarkah tornado pertama di Indonesia yang terjadi di Rancaekek, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024), merupakan dampak dari perubahan iklim.

Benarkah Tornado di Indonesia Disebabkan oleh Perubahan Iklim?
Ilustrasi angin tornado. AP Photo/Orlin Wagner

tirto.id - Fenomena cuaca ekstrem langka, berupa tornado baru saja terjadi di Indonesia. Tornado tersebut terjadi di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024).

Ahli klimatologi di Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa tornado di Rancaekek merupakan tornado pertama di Indonesia. Fakta bahwa fenomena ini belum pernah sebelumnya lantas menimbulkan kecurigaan publik, benarkah tornado di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim?

Melalui akun X pribadinya Erna menyatakan bahwa struktur tornado Rancaekek memiliki kemiripan seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2004. Berdasarkan sejumlah video unggahan warganet di media sosial, angin kencang tersebut tampak terjadi di tengah pemukiman warga.

"Struktur tornado Rancaekek, Indonesia, dibandingkan dengan tornado yang biasa terjadi di belahan Bumi utara, Amerika Serikat. Memiliki kemiripan 99,99% alias mirip bingits!" kata Erma melalui unggahan di akun X @EYulihastin, Kamis (22/2/2024).

Angin kencang Rancaekek itu terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dan berlangsung selama beberapa menit. Pusaran angin yang bergerak di antara pemukiman mengakibatkan kerusakan bangunan dan sejumlah pohon tumbang.

Saat ini, BPBD Provinsi Jawa Barat masih melakukan pendataan kerusakan bangunan dan korban bencana angin kencang yang menimpa Rancaekek dan sekitarnya. Selain itu, petugas BPBD, Basarnas, dan Dinas Pemadam Kebakaran bekerja sama untuk mengatasi pohon tumbang yang menutup sejumlah jalan.

Benarkah Tornado Disebabkan oleh Perubahan Iklim?

Banyak pengguna media sosial mencurigai tornado di Rancaekek terjadi lantaran perubahan iklim global. Hal ini menyusul pernyataan Erma selaku peneliti di BRIN yang menyebut bahwa fenomena ekstrem ini pertama kali terjadi di Indonesia.

Lantas, benarkah kemunculan tornado di Rancaekek kemarin adalah imbas dari perubahan iklim? Saat ini penyebab tornado di Rancaekek masih dalam proses penyelidikan para ahli.

Erma menyebut bahwa tim periset BRIN akan segera mulai melakukan rekonstruksi dan investigasi terkait tornado Rancaekek. Tim riset BRIN nantinya akan menghimpun data dari foto dan video yang beredar di media sosial untuk mengidentifikasi fenomena cuaca ekstrem langka itu.

“Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini,” tulis Erma di X, Rabu (21/02/2024).

Kecurigaan warganet soal apakah tornado Rancaekek disebabkan oleh perubahan iklim bukannya tanpa alasan. Pembahasan terkait perubahan iklim pemicu cuaca esktrem sudah santer terdengar sejak dekade terakhir.

Perubahan iklim memang dapat memengaruhi cuaca secara global, termasuk peningkatan suhu, perubahan hujan, dan variabilitas angin. Ketiga faktor itu dapat memengaruhi terbentuknya fenomena cuaca ekstrem seperti tornado.

Mengutip situs National Geographic, keterkaitan antara tornado dengan perubahan iklim merupakan hal kompleks dan sulit untuk dipastikan. Namun, para ilmuwan sepakat bahwa perubahan iklim dan aktivitas karbon manusia bertanggung jawab atas kemunculan fenomena ekstrem ini.

Setiap tahun pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, melepaskan sejumlah karbon dioksida (CO2) yang besar ke atmosfer. Hal ini berdampak pada peningkatan suhu global yang dikenal sebagai pemanasan global.

Pemanasan global hanyalah satu gejala dari masalah yang lebih besar, yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim menjadi pemicu utama peningkatan kejadian cuaca ekstrem di seluruh dunia.

Winston Choi-Schagrin dan Raymond Zhong dalam artikel “What We Know About Tornadoes and Climate Change” (2023) di The New York Times menjelaskan ada beberapa faktor perubahan iklim yang bisa memengaruhi pembentukan tornado. Faktor-faktor tersebut adalah suhu, kelembapan udara, serta pergeseran angin.

Akan tetapi dalam artikel tersebut dipaparkan bahwa hubungan antara perubahan iklim dan tornado adalah suatu hal yang kompleks. Sulit untuk menetapkan keterkaitan dua fenomena tersebut secara langsung terutama dalam konteks satu kejadian tornado tertentu.

Baca juga artikel terkait TORNADO RANCAEKEK atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy