Menuju konten utama

Benarkah Perempuan Bisa Ejakulasi Dini & Apa Penyebabnya?

Ejakulasi dini tidak hanya dialami oleh pria, tetapi juga wanita, berikut penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.

Benarkah Perempuan Bisa Ejakulasi Dini & Apa Penyebabnya?
Ilustrasi orgasme. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Ejakulasi dini tidak hanya dialami oleh pria, tetapi juga wanita. Faktanya, perempuan juga bisa mengalami ejakulasi dini karena beberapa faktor penyebab.

Menurut sebuah survei yang rilis di Jurnal Sexologies (2011) sebanyak 40 persen wanita di Portugal mengaku mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang mereka inginkan. Sementara itu, 3 persen di antaranya mengaku mengalami ejakulasi dini yang kronis.

"Untuk kelompok ini, orgasme dini wanita lebih dari sekedar menyusahkan," Serafim Carvalho peneliti utama dalam studi ini seperti yang dikutip dari LiveScience.

Hasil yang sama juga ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Zurich. Melalui sebuah survei di tahun 2014 kepada 1.500 wanita Korea Selatan, Italia, dan Meksiko ditemukan bahwa sebagian besar wanita merasa frustasi akibat durasi seksual yang pendek.

Dampak Ejakulasi Dini pada Wanita

Ejakulasi dini atau premature ejaculation merupakan kondisi ketika seseorang mengalami ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan saat bercinta.

Dikutip dari Medical News Today, tidak ada yang bisa menjelaskan berapa sebetulnya waktu yang ideal untuk ejakulasi pada setiap pasangan.

Namun, dalam sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat, rata-rata wanita baru mengalami orgasme atau ejakulasi setelah 10 - 13 menit melakukan hubungan seksual.

Sama seperti pria, banyak wanita menganggap bahwa ejakulasi dini adalah masalah yang serius. Tidak sedikit kasus di mana wanita mengalami frustasi dan stres karena khawatir tidak bisa memuaskan pasangannya.

"Sekelompok wanita yang melaporkan kurangnya kontrol atas momen orgasme, yang terjadi sangat awal selama hubungan seksual, menyebabkan ketidaknyamanan pribadi atau pasangan," terang Carvalho dalam studinya.

Penyebab Perempuan Bisa Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini pada perempuan memiliki penyebab yang beragam. Dikutip dari Khokar Advanced Ayurveda Center for Inferlity & Sexual Disorders, salah satu penyebab paling umum ejakulasi dini perempuan adalah karena sensitivitas berlebihan pada organ seksual.

Faktanya, sebagian besar wanita yang disurvei dalam penelitian bisa memperoleh kepuasan seksual tidak hanya berupa hubungan seksual. Wanita juga bisa merasakan kepuasan dengan ciuman, belaian, dan bentuk rangsangan seksual lainnya.

Rangsangan ini umum dilakukan saat foreplay sebelum melakukan hubungan seksual. Pada wanita dengan sensitivitas berlebihan, ejakulasi dini bisa terjadi pada momen ini.

Faktor lainnya yang juga dapat memengaruhi kondisi ejakulasi dini termasuk:

  • fluktuasi hormon;
  • masalah aliran darah atau pembuluh darah;
  • siklus menstruasi yang tidak normal;
  • mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu perubahan hormon.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini pada Perempuan

Ejakulasi dini pada perempuan yang terjadi karena sensitivitas organ seksual umumnya adalah kondisi seumur hidup.

Namun, ejakulasi dini akibat obat-obatan atau penyakit tertentu bisa diatasi dengan proses penghentian obat atau pengobatan terhadap penyakit yang diderita.

Sementara itu, dikutip National Health Service (NHS) ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi ejakulasi dini pada perempuan, termasuk:

  • masturbasi 1 sampai 2 jam sebelum melakukan hubungan seksual;
  • mengambil napas dalam-dalam untuk mematikan refleks ejakulasi;
  • berhubungan seks dengan pasangan di atas agar memungkinkan pasangan menarik diri ketika Anda hampir ejakulasi;
  • istirahat di tengah hubungan seksual dengan mengalihkan perhatian tentang sesuatu di luar topik seksual.
Selain langkah-langkah tersebut, ejakulasi dini juga bisa diatasi dengan obat-obatan. Obat-obatan untuk mencegah ejakulasi dini harus diresepkan atau dikonsumsi dengan pengawasan dari dokter.

Sebagai contoh obat dapoxetine yang merupakan obat inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI). Obat ini digunakan untuk mengatasi depresi sekaligus menunda ejakulasi.

Meskipun obat ini telah mendapat lisensi dari dokter, penggunaannya tidak boleh sembarangan, yaitu maksimal 1 hari sekali.

Ada juga obat topikal seperti krim atau sempotan anestesi seperti lidokain atau prilocaine. Penggunaannya pun tidak boleh sembarangan dan hanya boleh diusapkan di area luar vagina.

Menurut Medical Toxicology Fellowship, penggunaan krim atau obat semprot anestesi berlebihan dapat memicu methemoglobinemia.

Kondisi methemoglobinemia adalah ketika darah tidak mampu mengikat oksigen dan mengantarkannya ke organ tubuh lain. Kasus methemoglobinemia pernah dilaporkan terjadi karena penggunaan krim lidokain berlebihan pada wanita.

Baca juga artikel terkait EJAKULASI DINI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora