tirto.id - Terlapor kasus dugaan penyebaran berita bohong dugaan ketidaknetralan Polri dalam Pemilu 2024, Aiman Witjaksono, memastikan akan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, hari ini. Pemeriksaan tersebut dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Pemanggilan Aiman Witjaksono oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dijadwalkan pukul 09.00 WIB. Dia akan memberikan keterangan pertama kalinya usai kasus naik ke tahap penyidikan.
“InsyaAllah saya akan hadir Jumat untuk pemeriksaan di Polda Metro Jaya,” ujar Aiman kepada reporter Tirto, Jumat (26/1/2024).
Dia menjelaskan, kehadirannya pagi ini ke Polda Metro Jaya tidak dengan tangan kosong.
“Ada bukti yang saya bawa,” ucap Aiman melalui pesan singkat.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono. Pemanggilan tersebut terkait dugaan penyebaran hoaks netralitas Polri dalam Pemilu 2024.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, surat panggilan telah dikirimkan kepada Aiman, Senin (22/1/2024) dan diterima pukul 19.15 WIB. Pemeriksaan kedua jubir Ganjar-Mahfud itu dilakukan dalam kapasitasnya sebagai saksi.
"Penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah mengirimkan surat panggilan ke-2 terhadap saksi Aiman Adi Witjaksono pada Jumat, 26 Januari 2024 pukul 09.00 WIB," ucap Ade dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).
Aiman dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 13 November 2023 karena pernyataan dia terkait komandan polisi mendukung salah satu capres-cawapres.
Pihak yang melaporkan adalah Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi.
Sementara itu, Aiman mengaku mendapatkan informasi soal isu komandan tak netral itu dari temannya di kepolisian. Ia mengungkapkan isu itu melalui akun Instagram pribadinya @aimanwitjaksono.
Dalam video itu, Aiman menyebutkan bahwa personel kepolisian merasa berkeberatan karena diminta untuk membantu kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Pihak yang menyuruh adalah komandan polisi. Aiman mengaku mengetahui informasi ini dari rekan-rekan polisinya.
"Dapat informasi dari rekan-rekan di kepolisian, mereka keberatan karena diminta oleh komandannya, enggak tahu komandan ini sampai tingkat daerah atau pusat, tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu kemenangan dari pasangan Prabowo-Gibran," urai Aiman.
Tak hanya itu, Aiman menyebutkan bahwa oknum polisi juga diminta untuk memasangkan baliho Prabowo-Gibran. Aiman mengetahui hal tersebut melalui berita salah satu media massa.
"Harian Media Undonesia kemarin menyampaikan juga bahwa pemasangan Prabowo-Gibran dilakukan oleh sejumlah oknum polisi," tutur Aiman.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang