Menuju konten utama

Bappenas: Potensi Kerugian Negara Akibat Sampah Makanan Rp551 T

Jika sisa pangan yang masih layak dikonsumsi dapat dimanfaatkan, Indonesia bisa menyelamatkan potensi ekonomi dan memenuhi kebutuhan energi. 

Bappenas: Potensi Kerugian Negara Akibat Sampah Makanan Rp551 T
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

tirto.id - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mencatat potensi kerugian negara akibat susut dan sisa makanan (food loss and waste) mencapai Rp213 triliun-Rp551 triliun per tahun. Angka ini setara dengan 4-5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Selain itu, total emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari timbulan sampah sisa makanan mencapai 1.072,9 metrik ton (MT) CO2 -ek.

"Atau 7,3 persen emisi gas rumah kaca Indonesia tahun 2019," kata Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam Green Economy Expo, di Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Sebaliknya, jika sisa pangan yang masih layak dikonsumsi dapat dimanfaatkan, Indonesia tidak hanya bisa menyelamatkan potensi ekonomi yang hilang, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan energi dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Pada sektor pangan, pengendalian susut dan sisa pangan atau food loss and waste menjadi salah satu intervensi priority yang dapat menekan jumlah timbulan sampah hingga separuh yang ada saat ini dan mencegah risiko kehilangan ekonomi," imbuh Suharso.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah nasional pada tahun 2023 mencapai 26,20 juta ton. Jumlah itu lebih rendah dari timbulan sampah nasional pada tahun sebelumnya yang sebesar 37,73 juta ton.

Sementara itu, untuk mencegah potensi ekonomi yang hilang akibat susut dan sisa pangan, Bappenas telah meluncurkan peta jalan (roadmap) Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular Indonesia 2025-2045 serta Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan, dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045.

Kemudian, pemerintah juga telah menggandeng Denmark untuk membantu mengelola susut dan sisa pangan.

"Pemerintah Denmark akan membantu kita untuk kelola food loss and waste. Di dalam rencana aksi food loss and waste itu banyak sekali pekerjaan rumah kita,” ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Vivi Yulaswati, pada kesempatan yang sama.

Baca juga artikel terkait SAMPAH MAKANAN atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi