tirto.id - Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Budi Waryanto mengatakan, pihaknya berupaya menstabilkan harga beras di pasaran melalui penyaluran bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan beras tahap terakhir tahun ini akan didistribusikan pada Oktober, November dan Desember 2023.
"Ini salah satu bentuk kehadiran pemerintah membantu menjaga daya beli masyarakat, khususnya menghadapi dampak El Nino dan pada saat bersamaan menjelang Natal dan Tahun Baru," ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Dalam mengupayakan stabilisasi harga beras di pasar, Budi menyebut, saat ini telah terlaksana penyaluran bantuan pangan beras selama tiga bulan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dan hal itu terbukti mampu membantu menjaga gejolak harga.
"Menilik pada data April sampai dengan Juli, harga beras terlihat relatif stabil, dan tren inflasi pada empat bulan terakhir tersebut terus mengalami penurunan," ucap Budi.
Realisasi produksi beras pada bulan Juli 2023 sebesar 2,42 juta ton atau lebih tinggi 20 ribu ton dari perkiraan sebelumnya dengan neraca produksi konsumsi beras Januari – Juli tahun 2023 surplus sebesar 3,03 juta ton.
"Prognosa neraca beras hingga akhir tahun 2023 diproyeksikan surplus 7,6 juta ton dengan estimasi realisasi produksi sesuai rencana dan impor beras sebesar 2,9 juta ton dapat terealisasi," ucap Budi.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang