Menuju konten utama

Bapanas Buka-bukaan Penyebab Harga Beras Naik

Arief Prasetyo, membeberkan penyebab harga beras naik dalam beberapa waktu belakangan. Salah satunya, disebabkan oleh penurunan produksi.

Bapanas Buka-bukaan Penyebab Harga Beras Naik
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/3/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo, membeberkan penyebab harga beras naik dalam beberapa waktu belakangan. Salah satunya, disebabkan oleh penurunan produksi pada awal semester II-2023.

"Ini yang dari awal tahun lalu sudah Badan Pangan Nasional sampaikan. Perlu CPP (Cadangan Pangan Pemerintah). Karena semester II produksinya pasti di bawah semester I," ucap Arief saat dihubungi Tirto, Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Selain itu menurut Arief, saat ini terdapat tantangan yang dihadapi oleh para penggiling dari sisi stok Gabah Kering Panen (GKP). "Challenge-nya hari ini, saudara kita penggiling padi tidak dapat GKP dengan cukup dan harga pastinya akan naik," ucap Arief.

Bapanas sudah menyiapkan bantuan pangan untuk menangani kenaikan harga beras. Bantuan akan disebar pada Oktober hingga Desember 2023 mendatang. Masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan.

"Bantuan pangan akan dikerjakan kembali mulai Oktober sampai Desember 2023. Masing-masing 10 kilogram per bulan untuk 21,3 juta KPM," ucapnya.

Hingga kini stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secured Bulog sebanyak 1,6 juta ton. Nantinya stok tersebut akan digunakan untuk bantuan pangan dan intervensi.

Stok CBP akan terus bertambah seiring penyerapan gabah atau beras yang terus dilakuan oleh Perum Bulog. Dengan stok beras yang tersedia tersebut, Arief meminta masyarakat untuk belanja bijak membeli bahan pangan secukupnya untuk keperluan sehari hari.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk belanja bijak sesuai keperluan dan stop boros pangan. Saya tegaskan bahwa stok beras yang ada di Perum Bulog aman dan cukup untuk keperluan bantuan pangan dan stabilisasi harga.” ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Arief untuk meredam kenaikan harga beras, pihaknya terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah dan secara rutin bersama Kementerian Dalam Negeri beserta K/L lainnya melakukan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka monitoring perkembangan inflasi pangan di seluruh wilayah.

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang