Menuju konten utama

Bank Mandiri Ganti Rugi Rp260 Juta ke 140 Nasabah Korban Skimming

Mandiri menargetkan 17 juta kartu ATM/Debit Mandiri sudah menggunakan teknologi chip pada 2021.

Bank Mandiri Ganti Rugi Rp260 Juta ke 140 Nasabah Korban Skimming
Ilustrasi skimming. FOTO/iStockphoto

tirto.id - PT Bank Mandiri Persero Tbk menyatakan sudah mengganti uang nasabah yang hilang karena pencurian data (skimming) dengan total kerugian Rp260 juta milik 140 nasabah.

Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (21/3/2018) mengatakan pihaknya juga akan mempercepat migrasi kartu ATM/Debit dari teknologi magnetik ke chip dengan target penambahan 25 persen setiap tahunnya.

"Kami juga akan percepat migrasi kartu dari magnetik ke chip. Dana yang hilang sudah diganti semua," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.

Untuk mengantisipasi skimming, Bank Indonesia (BI) sudah meminta bank mempercepat migrasi kartu ATM (Debit) dari menggunakan pita magnetik (magnetic stripe) ke teknologi chip yang memiliki standar keamanan lebih tinggi.

Saat ini baru 4,25 juta kartu ATM/Debit Mandiri atau 25 persen dari total kartu ATM/Debit Mandiri yang menggunakan teknologi chip.

Berdasarkan laporan yang diterima kepolisian, terdapat empat mesin ATM Mandiri yang disusupi skimmer (alat untuk melakukan skimming), yakni dua unit di Surabaya dan dua unit di Yogyakarta.

"Karena teknologi berubah, kami dan polisi perlu intensifkan patroli. Perlu respons cepat kalau ada laporan nasabah. Semakin proaktif lebih cepat," ujar Tiko.

Tiko menjamin pada 2021 seluruh 17 juta kartu ATM/Debit Mandiri sudah menggunakan teknologi chip, meskipun biaya migrasi tidak murah.

Mandiri membutuhkan waktu untuk menambah investasi sebesar Rp25 ribu per kartu untuk mengganti seluruh kartu ATM/Debit menjadi chip dari pita magnetik.

"Kami upayakan maksimal 3-4 tahun terlaksana. Kami upayakan momentum sejalan dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)," ujar Tiko.

Skimming merupakan metode yang digunakan pelaku kriminal untuk mengambil data yang terekam dalam magnetic stripe atau pita magnetik yang ada di belakang kartu ATM/Debit/Kredit.

Pelaku akan memasang WiFi pocket router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN nasabah. Melalui alat tersebut, para pelaku menduplikasi data pita megnetik pada kartu ATM lalu mengkloningnya ke dalam kartu ATM kosong.

Sejumlah bank yang nasabahnya kena skimming adalah BRI dan Mandiri. Puluhan nasabah kedua bank mengaku kehilangan dana secara misterius dengan total kerugian di atas Rp150 juta.

Baca juga artikel terkait SKIMMING ATM

tirto.id - Bisnis
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra