Menuju konten utama

Banjir Sulawesi Selatan: 68 Tewas, 7 Hilang, 188 Desa Terdampak

Jumlah korban banjir Sulses hingga hari ini: 68 orang meninggal, 7 orang hilang, 47 orang luka-luka

Banjir Sulawesi Selatan: 68 Tewas, 7 Hilang, 188 Desa Terdampak
Warga membersihkan perabot yang terendam banjir di Perumahan BTN Kodam 3, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/01/2019). ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/nz..

tirto.id - Jumlah korban banjir Sulawesi Selatan terus bertambah menjadi 68 orang meninggal, 7 orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi dan 188 desa terdampak hingga hari ini, Minggu (27/1/2019).

Hal ini dijelaskan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis pers yang diterima Tirto pada Jumat (25/1/2019).

"Meskipun banjir sudah surut ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan rumah dan lingkungan penuh lumpur. Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor," kata Sutopo.

Ia juga menjelaskan, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Selain itu, Sutopo menambahkan, kerusakan fisik meliputi 550 unit rumah rusak (33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, 5 tertimbun).

"Daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Wajo," kata Sutopo.

Rincian dampak bencana di 13 kabupaten/kota sebagai berikut:

1. Gowa tercatat 45 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 46 orang luka-luka, 2.121 orang mengungsi, 10 rumah rusak di mana 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.

2. Kota Makassar tercatat 1 orang meninggal, 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.

3. Soppeng tercatat 1.672 ha sawah terendam.

4. Janeponto tercatat 14 orang meninggal, 3 orang hilang, 3.276 orang mengungsi, 470 rumah rusak (438 unit rumah rusak berat, 32 hanyut), 15 jembatan, 1.304 ha sawah terendam, dan 41 sekolah rusak.

5. Barru tercatat 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan terdampak.

6. Wajo tercatat 2.705 orang terdampak, 2.421 rumah terendam, 16,2 km jalan, 2.025 Ha sawah terendam, 9 jembatan rusak, 10 fasilitas peribadatan, 21 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.

7. Maros tercatat 4 orang meninggal, 1200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.295 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan rusak.

8. Bantaeng tercatat 1 unit rumah rusak sedang.

9. Sindrap tercatat 1 unit rumah rusak sedang

10. Pangkep tercatat 1 orang hilan, 28 rumah rusak, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas pendidikan rusak.

11. Takalar tercatat 2 orang meninggal, 1129 rumah terendam

12. Selayar tercatat 2 orang meninggal, 109 mengungsi, 53 rumah rusak yairu 15 rusak berat, 28 rusak sedang, 9 rusak ringan dan 1 rumah hanyut, 2 fasilitas pemerintahan, 1 jembatan, 1 fasilitas pendidikan.

13. Sinjai tercatat 2 rumah rusak akibat puting beliung.

Sutopo menyampaikan, penanganan darurat masih dilakukan. Wakil Presiden dan Kepala BNPB ke Kantor Gubernur Sulsel untuk mendapatkan penjelasan penanganan bencana di Sulsel.

"Pencarian 7 orang hilang masih dilakukan tim SAR gabungan. BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Penanganan darurat masih dilakukan di Desa Sapaya, Desa Bontomanai, Desa Mangempang, dan Desa Buakang di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa yang mengalami banjir dan long sor dengan jumlah korban 29 orang meninggal," tuturnya.

Ia juga menyampaikan, kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah permakanan, selimut, matras, pelayanan medis, MCK dan sanitasi, relawan untuk membersihkan lumpur, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur, serta agenda trauma healing.

Baca juga artikel terkait BANJIR SULSEL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani