tirto.id - Banjir masih merendam sejumlah permukiman di Jakarta Timur dan Selatan pada Rabu (7/2/2018). Air dengan ketinggian 10-180 sentimeter itu juga diprediksi akan berlanjut seiring tingginya intensitas hujan yang mengguyur Jakarta dan Bogor.
Meski begitu, di beberapa wilayah, genangan air perlahan mulai surut. Kondisi ini pun dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Jakarta yang sempat terdampak banjir untuk membersihkan rumah. Palang Merah Indonesia (PMI) punya sejumlah kiat yang harus diperhatikan saat berberes rumah pascabanjir.
Pertama, matikan arus listrik sebagai tindakan pertama yang harus dilakukan sebelum membersihkan rumah pasca banjir untuk menghindari adanya arus listrik yang terhantar melalui genangan air di dalam rumah.
"Dengan mematikan arus listrik akan aman, kita bisa terhindar dari bahaya sengatan arus listrik," ujar dr Putri Srihartaty dari Unit Transfusi Darah Pusat PMI di Jakarta, Kamis (8/2/2018), seperti dilansir Antara.
Saat banjir biasanya air yang masuk ke dalam rumah juga membawa lumpur dan kotoran. Oleh karenanya diperlukan air bersih untuk menghilangkan lumpur dan kotoran, atau jika sulit dihilangkan bisa menggunakan cairan pembersih atau desinfektan yang juga mampu membunuh kuman.
Bersihkan lumpur dan sampah yang tertinggal karena dikhawatirkan bisa menjadi sumber munculnya demam berdarah akibat nyamuk yang bersarang di lokasi yang tergenang air maupun penyakit akibat kotoran tikus.
"Dan jangan gunakan air bekas genangan banjir untuk membersihkan perabotan rumah anda karena rawan terkontaminasi zat-zat yang berbahaya," katanya dengan tegas.
Langkah selanjutnya perhatikan dinding di rumah, apabila terlihat kotor akibat lumpur yang menempel maka segera bersihkan dengan sikat dan cairan desinfektan, atau lakukan pengecatan ulang apabila cat pada dinding telah mengelupas.
Selain interior rumah, biasanya perangkat elektronik juga ikut kena imbas dari banjir, oleh sebab itu jangan langsung menyambungkan perangkat elektronik dengan arus listrik, tutur Putri.
"Kalau memang terkena air jangan langsung dicolokkan ke listrik karena jelas akan menyebabkan kerusakan. Lebih baik bawa perangkat yang rusak ke tempat perbaikan yang terpercaya agar tidak merugikan atau malah membahayakan diri sendiri," kata dia.
Banjir yang menggenangi sejumlah daerah di ibu kota ini juga meningkatkan ancaman sejumlah penyakit menular. Kondisi ini membuat warga yang tinggal di kawasan yang terendam air agar selalu waspada.
Menanggapi ancaman penyakit yang akan timbul usai musibah banjir di ibu kota ini, Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan mewanti-wanti agar Satuan Kinerja Perangkat Daerah (SKPD) menjamin ketersediaan suplai makanan dan obat-obatan bagi para pengungsi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan instansinya telah berkoordinasi dengan puskesmas-puskesmas di wilayah banjir.
Menurut dia, Dinkes juga membangun posko-posko kesehatan dengan persediaan obat-obatan yang cukup di beberapa titik banjir. Di posko tersebut, kata dia, 3 orang dokter berjaga secara bergantian.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari