Menuju konten utama

Banjir Menggenangi 879 Rumah di Kudus, 173 Warga Mengungsi

BPBD Kudus mencatat pengungsi dari Desa Gulang mencapai 74 orang, Desa Jati Wetan 50 orang, Desa Payaman 32 orang, dan Desa Tanjungkarang 17 orang.

Banjir Menggenangi 879 Rumah di Kudus, 173 Warga Mengungsi
Warga duduk di dalam rumah yang terendam banjir di Desa Golantepus, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2023). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melaporkan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bertambah dari 49 menjadi 173 orang. Rumah yang terendam banjir di Kudus mencapai 879 unit.

"Jika sebelumnya warga yang mengungsi dari dua desa, yakni Desa Payaman dan Tanjungkarang, kini bertambah dari Desa Gulang dan Jati Wetan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Mundir pada Jumat (3/3/2023).

Berdasarkan data per Kamis (2/3/2023) pukul 17.00 WIB, jumlah pengungsi dari Desa Gulang mencapai 74 orang, Desa Jati Wetan 50 orang, Desa Payaman 32 orang, dan Desa Tanjungkarang 17 orang.

Sebagian besar warga yang rumahnya tergenang banjir tersebut mengungsi di balai desa setempat. Sedangkan warga lainnya mengungsi di rumah ibadah, seperti warga Desa Tanjungkarang yang mengungsi di kelenteng dan gereja.

BPBD Kudus masih memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan logistik bahan makanan. Stok itu belum termasuk dari bantuan dari pemerintah desa.

Mundir mengatakan data pengungsi akan terus dimutakhirkan, terlebih curah hujan cenderung naik.

Desa terdampak banjir meliputi Desa Payaman dan Golantepus di Kecamatan Mejobo; Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetiskapuan di Kecamatan Jati; serta Desa Ngemplak, Karangrowo, dan Undaan Lor di Kecamatan Undaan

Jumlah rumah tergenang banjir sebanyak 879 unit, sedangkan areal persawahan yang terdampak seluas 5.425 hektare.

BPBD Kudus sudah menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan makan warga di pengungsian dan warga yang bertahan di rumah masing-masing.

Baca juga artikel terkait PENGUNGSI BANJIR KUDUS

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan