Menuju konten utama

Banjir Lebak Banten: 4 Kecamatan Terdampak, Ribuan Warga Mengungsi

Banjir di Lebak Banten mengakibatkan empat kecamatan terendam dan ribuan orang mengungsi.

Banjir Lebak Banten: 4 Kecamatan Terdampak, Ribuan Warga Mengungsi
Wartawan meliput di area pemukiman yang porak poranda diterjang banjir bandang di Kampung Panggeleseran, Desa Citorek Kidul, Lebak, Banten, Minggu (8/12/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/foc.

tirto.id - Bencana banjir di Lebak Banten menerjang empat kecamatan di Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung dan Sajira sehingga mengakibatkan ribuah warga mengungsi. Banjir diduga lantaran sungai Ciberang yang melintas di empat kecamatan tersebut meluap.

Akibatnya ada 12 desa di empat kecamatan terdampak banjir. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak tengah memfokuskan pada pendataan para warga terdampak.

"Kami memfokuskan pascapenanganan banjir dan longsor dengan melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBDLebak, Kaprawi seperti dikabarkan Antara.

Menurut laporan BPBD, banjir di Lebak tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun infrastuktur jembatan yang menghubungkan Kecamatan Cipanas-Muncang terputus.

"Kami mengutamakan warga korban banjir dan longsor tetap tinggal di pengungsian sebelum banjir surut," kata dia.

BPBD Lebak kini mendirikan beberapa posko pengungsian dan dapur umum agar masyarakat korban bencana tidak mengalami kerawanan pangan dan serangan penyakit.

Bahkan, petugas Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan untuk melakukan pengobatan gratis.

Selama ini, kata dia, daerah yang terdampak banjir dan longsor tersebut akibat curah hujan tinggi hingga berlangsung di atas delapan jam dengan intensitas deras dan sedang.

Saat ini, curah hujan masih berlangsung sehingga masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

"Kami minta masyarakat yang tinggal di tepi aliran Sungai Ciberang agar waspada banjir jika curah hujan tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Jumri, seorang warga Desa Bintang Resmi Kecamatan Cipanas mengaku dirinya bersama ratusan warga lainnya mengungsi di masjid yang aman dari bencana banjir.

Rumah miliknya yang berdekatan dengan Sungai Ciberang tergenang air setinggi dua meter dan kemungkinan perabotan rumah tangga mengalami kerusakan.

"Kami berharap adanya bantuan untuk meringankan beban ekonomi, karena perabotan rumah tangga dan beras terendam air," katanya.

Hujan deras sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu di Kabupaten Lebak mengakibatkan longsor yang memutuskan jalan penghubung Kecamatan Cipanas dan Muncang.

"Semua kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintasi jalan yang putus akibat banjir dan longsoran itu," kata Memed, seorang relawan di Lebak, Rabu.

Ia menjelaskan, para pengemudi angkutan terpaksa mencari jalan alternatif untuk menghindari banjir dan longsor.

"Beruntung, banjir dan longsor di empat kecamatan tidak ada korban jiwa," katanya.

Di tempat terpisah, Camat Cipanas Kabupaten Lebak Najamudin mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya tersebar di tujuh desa antara lain Desa Sipayung, Talagahiang, Cipanas, Bintang Resmi, Bintang Sari, Sukasari dan Luhur Jaya.

Masyarakat yang tinggal di tujuh desa tersebut lokasinya berada di bantaran Sungai Ciberang, bahkan sekitar 100 orang di Desa Sukasari terjebak banjir.

"Kami berharap petugas evakuasi dapat menyelamatkan 100 orang, termasuk ada tiga petani yang tengah berada di sawah terjebak banjir," ujar dia.

Baca juga artikel terkait BANJIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Agung DH