tirto.id - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pengadaan lahan untuk bandara Kulon Progo akan dilakukan sesuai kebutuhan, karena mengingat sudah ada beberapa bandara aktif yang lokasinya berdekatan dengan Yogyakarta.
"Akan dilakukan perhitungan sehingga tidak membuat pengadaan tanah itu sebesar-besarannya tapi yang diperlukan saja," kata Jonan dalam jumpa pers bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan pejabat PT Angkasa Pura I di Kantor Presiden Jakarta, Senin (9/5/2016).
Jonan menyebutkan bandara lain yang berdekatan dengan lokasi itu adalah Bandara Adi Sumarmo di Solo.
Pemerintah juga sudah menetapkan untuk membangun satu lagi bandara di Purwokerto yaitu Bandara Wirasaba.
"Jadi Bandara Kulon Progo tidak mungkin seperti Bandara Soekarno-Hatta yang luasnya ribuan hektare, tapi nanti disesuaikan dengan aspirasi daerah dan kebutuhan serta kelayakan usaha dan keselamatan operasi penerbangan agar tetap dapat diakomodasi," kata Jonan.
Jonan menegaskan, pembangunan bandara Kulon Progo harus dilaksanakan dengan perhitungan yang terperinci, dimana Angkasa Pura I akan berkoordinasi langsung dengan Gubernur DIY.
"Nanti akan dihitung oleh AP I dengan bantuan Gubernur DIY mengenai kebutuhan pengadaan lahan yang diperlukan," katanya.
Prosedur Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan pihaknya dalam pengadaan lahan mengikuti prosedur sesuai PP Nomor 15 Tahun 2014.
"Kami sudah selesaikan appraisal dan sudah diumumkan 15 April lalu. [Tanggal] 14 Juni 2016 nanti harus sudah bisa diselesaikan musyawarah dengan masyarakat, jadi keputusan itu tanggal 14 Juni mengenai harga per meter," kata Sultan.
Sementara itu Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi Senin sore telah menggelar rapat terbatas membahas dua hal yaitu mengenai kemudahan berusaha dan pembangunan Bandara Kulon Progo.
"Prinsipnya jika 14 Juni sudah selesai, maka Presiden akan memutuskan mekanisme kelanjutan rencana itu. Intinya bandara itu akan dibangun," kata Pramono.
Sebelumnya, Herry Bakti selaku Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengatakan jika bandara Yogyakarta yang akan direlokasi ke Kulon Progo akan berkonsep International Airport.
"Masterplan pembangunan bandar udara sudah jadi dan telah kami diterima,” ujarnya di Yogyakarta.
Rencananya bandara baru tersebut akan dibangun dengan panjang landasan 3.250 meter di atas lahan seluas 637 hektare.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan status tanah lokasi pembangunan bandara adalah 40 persen tanah milik Paku Alam dan sisanya tanah rakyat. (ANT)
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara