Menuju konten utama

Bandara di Sikka dan Ende Tutup, Imbas Erupsi Lewotobi Laki-laki

Selain Bandara Frans Seda dan Bandara H Hasan Aoreboesman Ende, Bandara Turelelo di Kabupaten Ngada juga ditutup.

Bandara di Sikka dan Ende Tutup, Imbas Erupsi Lewotobi Laki-laki
Tampak Bandara Frans Seda Maumere saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa sore (17/6/2025). Foto/Mario Sina

tirto.id - Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka dan Bandara H Hasan Aoreboesman Ende ditutup operasionalnya pada Rabu (18/6/2025). Informasi penutupan bandara tersebut tertuang dalam Notam AirNav Indonesia Nomor:CO779/25NOTAMN.

Penutupan bandara dilakukan pasca-erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung tersebut mengalami erupsi hebat pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 17.35 WITA.

Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan tinggi kolom abu teramati ± 10.000 m di atas puncak atau ± 11.584 m di atas permukaan laut.

Pantauan dari kontributor Tirto di Bandara Frans Seda Maumere, Rabu pagi, tampak bandara terlihat sepi. Para karyawan bandara menyiram dan mengepel lantai gedung utama bandara tersebut.

Tak terlihat seorang pun pengguna jasa angkutan udara yang berada di Bandara Frans Seda Maumere.

Sementara tempat parkir yang biasanya penuh dengan parkiran kendaraan roda dua dan roda empat, hanya terlihat beberapa unit sepeda motor milik karyawan bandara.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Maumere, Partahian Panjaitan, membenarkan bahwa aktivitas bandara hari ini ditutup.

"Kami belum bisa memastikan kapan bandara akan kembali beroperasi karena saat ini ruang udara bandara masih terdampak erupsi," jelasnya.

Dengan penutupan Bandara Frans Seda Maumere, aktivitas keberangkatan dan kedatangan bandara pun tertenti sejak pagi ini. Seharusnya, ada tiga aktivitas keberangkatan menggunakan pesawat Wings Air dan Nam Air, serta dua aktivitas kedatangan pesawat, di bandara ini.

Senada, Kepala Bandara H Hasan Aoreboesman Ende, Hariyanto melalui layanan pesan whatsapp mengatakan bahwa penerbangan hari ini dari dan ke Ende semua dibatalkan dan bandara dinyatakan tutup sementara.

"Sifatnya buka tutup sambil melihat perkembangan bandara itu sendiri. Besok akan kita lakukan tes kembali, kalau hasilnya positif [berbahaya] akan ditutup," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, tiga penerbangan hari ini yakni dari Kupang-Ende-Labuan Bajo, Labuan Bajo-Ende-Kupang dan Kupang-Ende-Kupang dibatalkan.

Selain Bandara Frans Seda dan Bandara H Hasan Aoreboesman Ende, kebijakan tutup bandara akibat erupsi juga terjadi di Bandara Turelelo, Kabupaten Ngada.

Dalam siaran pers yang diterima kontributor Tirto, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyatakan bahwa hari ini, ada tiga bandara yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

ketiganya adalah Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere yang ditutup hingga 19 Juni pukul 06.00 WITA, Bandara Soa di Bajawa yang ditutup hingga 18 Juni pukul 17.00 WITA), dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman di Ende yang ditutup hingga 19 Juni pukul 07.00 WITA.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, mengatakan bahwa bandar udara lain seperti Kupang, Sabu, dan rute konektivitas regional di Nusa Tenggara Barat serta Bali juga mengalami dampak operasional.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI atau tulisan lainnya dari Mario Wihelmus PS

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Mario Wihelmus PS
Penulis: Mario Wihelmus PS
Editor: Siti Fatimah