tirto.id - Balita berusia 3 tahun yang merupakan pasien kasus pertama terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini telah dinyatakan sembuh karena telah melalui dua kali tes ulang yang hasilnya negatif Corona.
"Kasus 1 telah dinyatakan negatif dua kali, kondisi sehat dan telah diperbolehkan pulang oleh RS Sardjito," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).
Balita tersebut telah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi secara mandiri di rumah. Namun, ia masih dalam pemantauan RS Sardjito.
"Pasien kasus 1 pulang kemarin sore [Kamis, 19/3/2020] sudah diberikan edukasi dan masih dalam pemantauan oleh RS Sardjito," ujar Berty.
Selain itu, kedua orang tua balita yang sejak awal dinyatakan negatif Corona juga telah diperbolehkan pulang bersama dengan sang anak.
Sebelumnya, diketahui balita berusia 3 tahun dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito Yogyakarta. Pada Minggu (14/3/2020), Pemda DIY mengumumkan bahwa balita tersebut positif terinfeksi Corona.
Balita merupakan PDP kasus virus Corona setelah sempat berkunjung ke Depok, Jawa Barat yang merupakan daerah terdapat orang positif terinfeksi Corona.
Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Sardjito, Banu Hermawan menjelaskan balita yang berstatus dalam pengawasan itu dirawat di Sardjito sejak Senin (9/3/2020). Ia merupakan pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
"Jadi pasien ini kan habis kunjungan dari Kota Depok. Kemudian dia pulang dia mengalami demam dan batuk," kata Banu kepada Tirto, Rabu (11/3/2020).
Balita tersebut, kata Banu, berkunjung ke Depok pada 27 Februari sampai 3 Maret 2020. Sesampainya di Yogyakarta ia mengalami sakit dan langsung di rawat rumah sakit.
Ia memang tidak ada riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terinfeksi Corona. Namun, balita tersebut bersama keluarganya sempat mengunjungi tempat-tempat umum di Depok seperti alun-alun.
"Kita menganggap dia dari daerah yang memang ada beberapa yang positif nah itu dari aspek-aspek kehati-hatian saja langsung kita rawat. Dia dirawat untuk memastikan dan diawasi karena ini anak-anak. Dan masuk kategori pengawasan," ujarnya.
Dari hasil rontgen, kata Banu, menunjukkan adanya gambaran pneumonia walaupun tidak kuat. Atas pertimbangan medis, pasien tersebut dirawat di ruang isolasi Sardjito.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri