tirto.id - Bali United resmi digantikan PSIS Semarang usai menyatakan mundur dari Piala Gubernur Kaltim 2018. Runner up Piala Presiden 2018 itu semula tergabung di Grup A bersama Persiba Balikpapan, Borneo FC, dan Arema FC. Atas sejumlah pertimbangan, Serdadu Tridatu memilih tidak mengikuti turnamen tersebut.
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro menjelaskan bahwa ada tiga alasan utama mengapa timnya mundur dari turnamen berhadiah total Rp6,2 miliar itu.
Pertama, tidak ada tim pelatih yang menangani Bali United di Piala Gubernur Kaltim 2018. Kedua, Serdadu Tridatu ditinggal enam pemainnya di pemusatan latihan Timnas U-23.
"Perkembangannya tidak jadi ikut sudah bicara. Alasannya, satu memang pemain dipanggil Timnas ada enam orang," kata Widodo seperti dikutip dari akun resmi Instagram Piala Gubernur Kaltim 2018, Senin (19/2/2018).
Widodo melanjutkan bahwa kondisi kepelatihan saat ini sedang terpecah setelah Hans Peter Schaeller dan Wayan Arsana berhalangan dengan alasan pribadi masing-masing.
"Ternyata Wayan Arsana ambil juga lisensi B AFC. Hans Peter Schaeller juga mau pulang ke Austria, orangtuanya sakit," ucap pria asal Cilacap itu.
Alasan terakhir, Bali United memilih fokus untuk menghadapi lanjutan babak penyisihan grup Piala AFC. Seperti diketahui bahwa pada matchday pertama Grup G pada Selasa (13/2) lalu, Serdadu Tridatu keok di kandang sendiri saat menjamu Yangon United 1-3.
Selepas partai final Piala Presiden 2018, Widodo meliburkan anak asuhnya hingga Selasa (20/2) pagi. Laskar Serdadu Tridatu akan kembali berlaga di penyisihan Grup G Piala AFC 2018 pada Selasa (27/2) pekan depan menghadapi Global FC di Cebu City Sports Complex, Cebu City, Filipina.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis