tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf tidak terima dituding sebagai pihak yang takut untuk memaparkan visi-misinya ke masyarakat secara umum. Menurut mereka, masalah pemaparan visi-misi adalah hal yang mudah. Sebaliknya, kubu Prabowo-Subianto malah takut untuk berdebat dengan Jokowi-Ma’ruf.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara TKN Arya Sinulingga di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Menurut Arya, penyampaian visi-misi tidak memungkinkan adanya interaksi antara masyarakat dengan paslon. Arya menuturkan bahwa hal itu tak terlalu substansial dibandingkan debat.
“Visi-misi itu satu arah. Mereka minta tidak ada debat. Yang ada penyampaian visi-misi, di dalam rapat. Jadi visi-misi, habis itu nggak ada debat, kita nggak mau. Pihak mereka takut debat. [Paslon nomor urut] 02 itu takut debat. Tidak mau ada debat. Hanya mau penyampaian visi-misi,” kata Arya.
KPU juga telah memutuskan untuk memberlakukan dua metode pertanyaan dalam debat paslon. Metode yang pertama adalah memberikan kisi-kisi secara terbuka. Paslon akan diberikan sejumlah pertanyaan seminggu sebelum debat. Nantinya, mereka akan diberikan beberapa di antara pertanyaan tersebut untuk dibahas dalam debat.
Satunya adalah metode tertutup yang memungkinkan paslon memberikan pertanyaan yang tidak diketahui oleh paslon sebelumnya. Pihak Prabowo-Sandi mengkritik pemberian kisi-kisi ini karena menganggap debat menjadi tidak murni adu pengetahuan dan program. Namun, hal ini dibantah oleh Arya. Justru BPN yang meminta kisi-kisi.
“Yang minta pertama kali ada kisi-kisi itu pihak mereka,” katanya lagi. “Ngapain takut dipelintir diarahin takut debat atau apa. Yang pasti yang takut debat mereka.”
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri