Menuju konten utama

Bagaimana Sistem Pemilihan Paruh Waktu AS yang Digelar Hari Ini?

Sistem pemilihan paruh waktu di Amerika Serikat yang digelar hari ini 8 November 2022.

Bagaimana Sistem Pemilihan Paruh Waktu AS yang Digelar Hari Ini?
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan konferensi pers formal di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, Rabu (19/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/hp/cfo

tirto.id - Hari ini, 8 November 2022, Amerika Serikat mengadakan pemilihan paruh waktu yang berdampak besar pada sisa masa jabatan Presiden Joe Biden selama dua tahun. Pemilihan tersebut dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, tepatnya setiap tahun genap pada awal bulan November.

Pemilihan umum (Pemilu) paruh waktu atau disebut midterm adalah pemilihan umum anggota-anggota kongres, parlemen negara bagian, dan gubernur di Amerika Serikat. Momen ini akan menjadi kesempatan pertama para pemilih untuk memberikan keputusan nasional tentang kepresidenan Joe Biden.

Waktu pelaksanaan Pemilu paruh waktu bertepatan dengan setengah dari masa jabatan presiden, sehingga memiliki dampak besar terhadap arah negara. Oleh karena itu, Pemilu paruh waktu bukan memilih presiden yang biasanya digelar setiap 4 tahun sekali.

Hasil Pemilu paruh waktu akan menentukan jalannya pemerintahan selama dua tahun ke depan selama sisa masa jabatan presiden. Hal ini juga kesempatan bagi partai Republik untuk memenangkan kursi dalam pemilihan ini.

Di sisi lain, pemilihan ini akan mempengaruhi kebijakan negara bagian dalam masalah akses untuk aborsi, hak suara, dan juga pembatasan seputar Covid-19.

Nancy Pelosi

Ketua DPR AS Nancy Pelosi berbicara selama pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, kedua dari kanan, di Taipei, Taiwan, Rabu, 3 Agustus 2022. (Kantor Kepresidenan Taiwan via AP)

Bagaimana Sistem Pemilu Paruh Waktu di AS?

Dilansir dari BBC, fokus acara ini berada pada pemilihan Kongres, yang terdiri dari dua bagian yaitu: Senat Amerika Serikat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selama dua tahun terakhir ini, Partai Demokrat telah memegang mayoritas suara di DPR dan Senat.

Sesuai prediksi, Pemilu paruh waktu menjadi pertarungan sengit antara Partai Republik dan Demokrat. Sebab, dalam jajak pendapat terbaru, Partai Republik diprediksi mengambil alih DPR, sedangkan Demokrat akan tetap memegang Senat.

DPR AS memiliki total 435 kursi. Dengan rincian, 221 dari Demokrat, 212 dari Republik dan dua kursi kosong (karena kematian Jackie Walorski dan pengunduran diri Charlie Crist).

Akan tetapi, menurut prediksi, hanya sekitar 30 kursi yang akan diperebutkan oleh kedua partai. Kunci suaranya terletak di beberapa negara bagian, seperti Pennsylvania, California, Ohio, dan Carolina Utara.

Sedangkan di Senat, The Guardian melaporkan, memiliki 35 kursi dengan jumlah anggota 100 orang. Setiap negara bagian diwakili oleh dua senator, dengan total 100. Anggota Senat saat ini terbagi rata di dua partai, dengan rincian: 50 orang dari Demokrat, 50 orang dari Republik.

Menurut prediksi, dari 35 kursi, yang diperebutkan secara realistis adalah empat kursi yakni di Nevada, Arizona, Georgia, dan Pennsylvania.

Sedangkan untuk pemilihan gubernur, akan berlangsung di 36 dari negara bagian AS dan 3 gubernur dari wilayah Amerika Serikat.

Seorang profesor politik di Universitas George Washington, Gary Norderlinger menyatakan bahwa pemilihan paruh waktu penting karena siapapun yang mengendalikan DPR atau Senat berarti juga mengendalikan agenda dari presiden, demikian seperti dilansir laman U.S. Embassy.

Kemampuan presiden dalam menyelesaikan agendanya berkaitan dengan partai yang mengendalikan dua majelis Kongres. Oleh karena itu, penting dilakukan pemilihan paruh waktu setelah 2 tahun presiden menjabat.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden merupakan bagian dari Partai Demokrat, yang merupakan lawanpartai Republik. Jika dalam pemilihan paruh waktu parta Republik memenangkan DPR dan Senat, mereka akan berada di posisi yang dapat memblokir agenda legislatif Biden.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Politik
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Alexander Haryanto