Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengatasi Insomnia pada Anak?

Beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum tidur untuk mengatasi insomnia pada anak.

Bagaimana Cara Mengatasi Insomnia pada Anak?
Ilustrasi Anak Tidur. foto/istockphoto

tirto.id - Insomnia atau gangguan susah tidur tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tetapi juga bisa terjadi pada anak-anak. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka hal ini dapat mengganggu aktivitas anak hingga tumbuh kembangnya.

Orang tua mempunyai andil yang besar dalam menyebabkan anak insomnia. Sebab, orang tua memiliki otoritas untuk mengatur pola tidur anak sejak awal. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan jadwal tidur anak sedini mungkin.

Jangan sampai anak terbiasa tidur terlalu malam karena bisa menimbulkan dampak yang tidak bagus. Berikut efek samping negatif pada anak yang mengalami insomnia menurut versi Behavioral Sleep:

  • Kesulitan belajar dan mengingat
  • Kinerja akademik yang buruk (misalnya, nilai yang lebih rendah)
  • Susah berkonsentrasi
  • Lekas ​​marah dan buruk dalam mengontrol emosional
  • Perilaku yang mengganggu (agresivitas, impulsif, hiperaktif)
  • Hubungan orang tua-anak cenderung negatif
  • Peningkatan frekuensi cedera yang tidak disengaja.

Tiga tipe diagnosa umum yang sering terjadi pada anak insomnia yaitu, tipe Asosiasi Sleep-Onset. Pada tipe ini, anak tidak bisa tidur karena mereka harus bersama barang atau orang tertentu saat tidur. Misalnya, anak harus memeluk boneka kesayangan terlebih dahulu agar dapat tidur nyenyak.

Yang kedua adalah tipe Limit-Setting. Biasanya, anak menolak atau menunda waktu tidur. Banyak hal yang mereka lakukan agar tidak tidur, misalnya menjerit, menangis, atau minum air agar dapat menghindari tidur. Tipe Combined, seperti namanya, adalah kombinasi dari Asosiasi Sleep Onset dan gejala Limit Setting.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan sebelum tidur untuk mengatasi insomnia pada anak seperti dilansir dari Help Guide:

Membangun suasana hati

Untuk membangun suasana hati yang bagus bagi anak, mulailah dengan melakukan rutinitas santai sebelum tidur dalam waktu 20–45 menit. Dalam kurun waktu tersebut, lakukan tiga hingga empat aktivitas yang menyenangkan. Contohnya, membacakan cerita sebelum tidur, menyanyikan lagu sebelum tidur, dan berdoa sebelum tidur.

Pastikan orang tua tidak melibatkan smartphone, televisi, atau barang elektronik lainnya dalam aktivitas tersebut. Cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat tersebut dapat mengganggu pola tidur yang akan membuat anak semakin sulit untuk tidur.

Membuat batasan

Orang tua harus membuat pola agar anak tidak selalu di kamar saat tidur, sehingga mereka tidak tergantung akan kehadiran orang tua sebelum mereka tidur.

Misalnya, setelah melakukan aktivitas bernyanyi atau bercerita sebelum tidur, biarkan anak agar tidur dengan sendirinya, jangan menunggu anak hingga terlelap.

Jika anak sulit tidur tanpa kehadiran orang tua, tunggu sedikit lebih lama tapi jangan memanjakan mereka dengan tetap menempel dan menemani mereka sepanjang malam, ini akan membuat ketergantungan. Orang tua hanya perlu memeriksa sesekali untuk memastikan anak sudah tertidur dengan aman dan nyaman.

Memberi hadiah

Untuk anak yang lebih tua, usia prasekolah dan di atasnya. Orang tua dapat menerapkan sistem reward untuk anak. Mulailah dengan sistem hadiah kecil pada pagi hari saat mereka bangun apabila mereka tidur tepat waktu dengan pola tidur yang baik.

Hadiah yang lebih kecil dan lebih sering umumnya mendorong hasil yang lebih baik. Orang tua juga dapat menerapkan tolok ukur yang lebih menantang dari waktu ke waktu.

Baca juga artikel terkait INSOMNIA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto