Menuju konten utama

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Nisfu Syaban

Ketentuan mengenai bacaan niat dan tata cara mendirikan salat malam nisfu Syaban dapat ditemukan di artikel ini.

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Nisfu Syaban
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Salah satu amalan sunah yang dianjurkan di bulan Syaban adalah salat malam nisfu Syaban. Sebagian ulama tidak membolehkan salat ini, namun dalam riwayat yang lebih kuat, salat nisfu Syaban hukumnya sunah untuk keutamaan amal (fadhailul a'mal). Berikut ini bacaan niat dan tata cara salat nisfu Syaban.

Tahun ini, malam nisfu Syaban jatuh pada 15 Syaban 1443 Hijriah. Berdasarkan kalender masehi, ia akan jatuh pada Kamis, 17 Maret 2022 sejak bakda magrib.

Dalam Islam, Syaban merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Pada bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak amalan sunah daripada bulan-bulan lainnya, mulai dari puasa, zikir, wirid, dan salat-salat mandub lainnya.

Keutamaan malam nisfu Syaban tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “[Rahmat] Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan],” (H.R. Baihaqi).

Di antara amalan sunah yang dianjurkan pada malam tersebut adalah salat nisfu Syaban, sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu' Fatawa (2002) sebagai berikut:

“Adapun [salat] pada malam nisfu Syaban, maka banyak hadis serta atsar dari sahabat yang menyebutkan keutamaannya. Dikutip dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan salat pada malam nisfu Syaban"

Kesunahan salat malam nisfu Syaban berlandaskan hadis hasan lighairihi dari Imam Tirmidzi. Karena ini juga, sebagian ulama mengharamkannya karena hadis itu dianggap belum sampai derajat sahih.

Akan tetapi, menurut jumhur ulama, hadis hasan, bahkan hadis daif dalam hal tertentu boleh dipraktikkan untuk keutamaan amal atau fadhailul a'mal.

Masih menurut Ibnu Taimiyah, salat malam nisfu Syaban boleh dilaksanakan sendirian atau berjemaah.

Untuk jumlah rakaatnya, Ibnu Taimiyah tidak menetapkan jumlah rakaatnya secara khusus, biasanya mulai dari 2 rakaat hingga 6 rakaat.

Terkait malam nisfu Syaban, jika mengacu pada kalender masehi, 15 Syaban akan berlangsung pada Jumat, 18 Maret 2022.

Mengingat perhitungan hari dalam kalender kamariah dimulai pada malam hari, maka nisfu Syaban akan bertepatan dengan Kamis, 17 Maret 2022 malam hari.

Bacaan Niat Shalat Nisfu Syaban

Berikut ini bacaan niat salat malam nisfu Syaban baik itu sendirian (munfarid) atau berjemaah.

- Niat salat malam nisfu Syaban sendirian

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

- Niat salat malam nisfu Syaban sebagai imam

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini imaaman lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

- Niat salat malam nisfu Syaban sebagai makmum

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: "Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini makmuuman lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya berniat salat sunah nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Tata Cara Salat Malam Nisfu Syaban

Untuk melaksanakan salat malam nisfu Syaban, berikut ini tata caranya:

  1. Membaca niat salat malam nifsu Syaban sebagaimana disebutkan di atas.
  2. Melakukan takbiratul ihram sembali mengangkat kedua tangan selaras telinga atau bahu.
  3. Membaca bacaan doa Iftitah, Al-Fatihah, dan surat dalam Al-Quran. Diutamakan membaca surat Al Kafirun di rakaat pertama.
  4. Rukuk dengan membaca doa rukuk.
  5. Itidal dengan membaca doa Itidal.
  6. Sujud dengan membaca doa sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud dengan membaca bacaan doanya.
  8. Sujud kedua.
  9. Berdiri menunaikan rakaat kedua.
  10. Membaca surah Al-Fatihah, kemudian diutamakan membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah, kemudian mengulangi urutan di atas.
  11. Duduk tahiyat akhir.
  12. Mengucap salam.

Doa Malam Nisfu Syaban

Pada malam nisfu Syaban juga, seorang muslim dianjurkan berdoa meminta umur panjang, rezeki yang berkah dan kematian husnulkhatimah.

Dikutip dari laman NUOnline, doa malam nisfu syaban sebagai berikut :

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Bacaan latinnya: "Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Sayyid Utsman bin Yahya dalam Kitab Maslakul Akyar, 78-80).

Baca juga artikel terkait MALAM NISFU SYABAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom