Menuju konten utama
Lebaran 2021

Bacaan Doa Ziarah Kubur di Musim Lebaran: Arab, Latin & Terjemahan

Bacaan doa ziarah kubur pada musim Lebaran dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya.

Bacaan Doa Ziarah Kubur di Musim Lebaran: Arab, Latin & Terjemahan
Sejumlah umat Islam berziarah kubur di Tempat Pemakamam Umum (TPU) Muslim Buper Waena, Kota Jayapura, Papua, Minggu (11/4/2021). ANTARA FOTO/Indrayadi TH/rwa.

tirto.id - Salah satu tradisi di Indonesia menjelang Lebaran atau momen Hari Raya Idulfitri, banyak umat Islam melakukan ziarah kubur ke makam orang tua, keluarga, kerabat, guru, dan lain sebagainya.

Ziarah kubur sendiri adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Dalam bahasa Arab, ziarah artinya berkunjung.

Istilahnya, ziarah kubur adalah mengunjungi kuburan kerabat, kawan, saudara, baik itu yang muslim atau non-muslim.

Lazimnya, ziarah kubur dilakukan untuk mendoakan orang yang meninggal, mengenangnya, serta melakukan tafakur atas kematian, sebagaimana dikutip dari buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam (2019) yang ditulis Firman Arifandi.

Pada dasarnya, sebelum menjadi ibadah sunah, ziarah kubur dilarang di awal masa kenabian, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi [sekarang] berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan [air] mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk [pada saat ziarah],” (H.R. Hakim).

Berdasarkan hadis di atas, hikmah ziarah kubur adalah mengingatkan seseorang pada kematian. Hidup di dunia hanyalah sementara. Karena itulah, seseorang mesti menyiapkan bekal untuk kehidupannya di akhirat.

Ziarah kubur juga bertujuan untuk melunakkan hati seseorang, sebagai bentuk kasih sayang pada orang terkasih yang sudah mendahuluinya meninggal dunia.

Nabi Muhammad SAW pernah menziarahi kubur ibunya, kemudian beliau menangis, sebagaimana disampaikan Abu Hurairah:

"Nabi Muhammad SAW berziarah ke makam ibunya kemudian menangis, lalu menangislah orang-orang sekitarnya," (H.R. Muslim dan Hakim).

Bacaan Doa Ziarah Kubur

Ketika melakukan ziarah kubur, terdapat sejumlah doa yang dapat dibaca untuk mengenang dan mendoakan orang yang diziarahi tersebut.

Secara umum, doa yang dipanjatkan selama ziarah kubur terbagi menjadi dua, yaitu doa yang diberikan kepada semua muslim yang ada di kompleks pemakaman dan doa yang secara khusus dipanjatkan kepada orang yang diziarahi.

Pertama, doa untuk semua muslim di kompleks kuburan diberikan dalam bentuk salam ketika memasuki pintu gerbang atau kompleks pemakaman. Lafalnya adalah sebagai berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Bacaan latinnya: "Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn"

Artinya: "Assalamu’alaikum [semoga keselamatan dilimpahkan kepada kalian], tempat bersemayam orang-orang beriman kepada Allah. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami Insya Allah [atas izin Allah] akan menyusul kalian."

Kedua, doa yang dipanjatkan secara spesifik kepada jenazah yang diziarahi.

Dalam uraian "Ziarah Kubur" yang diterbitkan Universitas Islam Sultan Agung disebutkan bacaan yang dianjurkan adalah adalah surah Yasin, Al-Fatihah, awal surah Al-Baqarah hingga Al-Muflihhun, Ayat Kursi, surah Al-Mulk, surah At-Takatsur, Al-Ikhlas, atau ayat Alquran yang lainnya.

Kemudian, di akhir bacaan, membaca doa berikut ini:

اللهم اوصل ثواب ما قُأناه الى فالن او اليهم

Bacaan latinnya: "Allahumma aushil tsawaba maa qara'naahu ilaa fulan [menyebut nama yang diziarahi] au ilaihim."

Artinya: "Ya Allah, sampaikanlah pahala apa yang telah kami baca kepada fulan [menyebut nama yang diziarahi] atau kepada mereka."

Untuk adabnya, ziarah kubur harus diniatkan ikhlas karena Allah SWT, bukan untuk mencari rahmat atau berkah kepada kuburan tersebut.

Ketika melakukan ziarah kubur, seorang muslim sebaiknya tidak banyak berbicara mengenai urusan dunia di areal pemakaman.

Kata-kata yang diucapkan dianjurkan berupa doa untuk kesejahteraan si mayat di alam barzah.

Selain itu, peziarah kubur juga diminta agar tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan untuk menghormati orang yang sudah meninggal.

Baca juga artikel terkait DOA ZIARAH KUBUR atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno