tirto.id - Sholat Tarawih merupakan ibadah sunnah khusus pada malam Ramadhan. Anjuran shalat Tarawih tertera dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan qiyam (salat) Ramadan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Di Indonesia, sebagian umat Islam mengerjakan sholat Tarawih dengan 20 rakaat, baik sendirian ataupun secara berjamaah. Ada sejumlah dalil yang mendasari anjuran melaksanakan ibadah ini dengan 20 rakaat pada setiap malam Ramadhan.
Berdasar penjelasan di Buku Saku Sukses Ibadah Ramadan karya Ma’ruf Khozin, terbitan Pengurus Pusat Lajnah Ta’lif Wan-Nasyr atau LTN PBNU (2017), dalil anjuran shalat tarawih 20 rakaat dapat dirujuk dari riwayat para tabiin, di antaranya Said bin Yazid, Yazid bin Ruman, Yahya bin Said al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi'.
Yazid bin Ruman berkata: "Pada zaman Umar bin Khattab, orang-orang melaksanakan salat malam pada bulan Ramadan (salat tarawih) dengan 23 rakaat " (H.R. Imam Muslim).
Sementara dalam di buku Pedoman Shalat karya Hasby As-Shiddiqy (hlm. 536-537), diterangkan bahwa Ibnu Hubban pernah menjelaskan, shalat tarawih pada mulanya dikerjakan 11 rakaat.
Para ulama salaf biasanya menjalankan tarawih 11 rakaat dengan memanjangkan bacaan. Namun, karena dinilai agak berat, lalu mereka meringankan bacaan, dengan menambah rakaat menjadi 20 rakaat, tidak termasuk witir. Ada juga ulama salaf yang menganjurkan tarawih 36 rakaat, diakhiri dengan 3 rakaat witir.
Hal itu merujuk pada kebiasaan umat Islam di masa Khalifah Umar Ibn Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa pemerintahan 3 khalifat itu, sholat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat untuk salat witir, secara berjamaah di masjid-masjid.
Oleh karena itu, jumhur (mayoritas) ulama juga menganjurkan jumlah shalat tarawih sejumlah 20 rakaat tersebut.
Sementara Imam Malik mengajurkan shalat tarawih sebanyak 36 rakaat dan 3 rakaat untuk salat witir. Dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Ibn Rusyd (hlm. 152), Al- Tirmidzi menulis, "sebanyak-banyak (rakaat tarawih) yang diriwayatkan, bahwa Imam Malik salat 41 rakaat dengan witir."
Tarawih 20 rakaat dilaksanakan dengan sholat 2 rakaat salam sebanyak 10 kali. Lalu, berlanjut ke sholat sholat witir 3 rakaat 2 kali salam.
Sebagian umat Islam di Indonesia biasa mengiringi pelaksanaan sholat tarawih 20 rakaat dengan bacaan doa serta shalawat tertentu. Bacaan itu diucapkan berjamaah di tiap jeda 2 rakaat. Selain itu, setelah pengerjaan sholat tarawih 20 rakaat, dianjurkan untuk membaca doa kamilin.
Berikut bacaan niat sholat tarawih 2 rakaat, teks bilal tarawih, dan doa kamilin dalam tulisan arab, latin beserta artinya.
Bacaan Niat Sholat Tarawih 2 Rakaat Jamaah dan Sendiri
Niat dalam suatu ibadah adalah keharusan. Ia menunjukkan kejelasan ibadah tersebut dan sebagai pembeda dari ibadah-ibadah lainnya.
Kendati niat boleh diucapkan di dalam hati saja, tetapi ulama mazhab Syafi'i menyatakan bahwa melafalkan (membaca dengan suara) niat salat Tarawih juga dianjurkan.
Niat salat tarawih dibaca sesuai dengan jumlah rakaatnya. Niat juga dibedakan dari keadaan salat Tarawih, apakah didirikan sendirian (munfarid) atau berjamaah (jadi imam atau makmum.)
Berikut rincian bacaan niat shalat Tarawih 2 rakaat Arab-latin, dan artinya.
1. Bacaan Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Sendirian
Bacaan niat salat Tarawih 2 rakaat sendirian adalah sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adāan lillāhi ta‘ālā."
Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Swt.”
3. Bacaan Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Berjamaah sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā."
Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Swt.”
5. Bacaan Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Berjamaah sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā."
Artinya: “Aku berniat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Swt.”
Teks Bilal Tarawih Lengkap: Bacaan Arab-Latin
Ketika salat Tarawih 20 rakaat dilakukan secara berjamaah di masjid, umumnya ada pembacaan doa singkat dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW di antara jeda 2 rakaat.
Mengutip penjelasan di laman NU Online, meski tidak dilakukan di zaman Nabi Muhammad, praktik membaca doa dan salawat dalam salat Tarawih 20 rakaat dianggap sebagai tradisi baik. Alasannya, bacaan itu tidak bertentangan dengan syariat, sekaligus berisi doa dan penghormatan kepada Rasulullah SAW beserta para sahabatnya, terutama Khulafaur Rasyidin.
Doa dan salawat pada jeda setiap mengerjakan 2 rakaat salat Tarawih itu dikenal dengan sebutan taradhdhi atau lantunan radhiallahu 'anhu (semoga Allah SWT meridainya).
Doa meminta keridhaan Allah SWT itu ditujukan pada empat khalifah yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Bacaan doa dan salawat itu biasa diucapkan secara bersama-sama oleh jemaah dengan lantang, serta dipandu seorang bilal. Maka itu, ia biasa juga disebut dengan bacaan bilal tarawih. Biasanya, doa tersebut diucapkan dahulu oleh seorang bilal, dan kemudian disambut dengan bacaan salawat secara lantang oleh jemaah salat Tarawih.
Berikut bacaan bilal sholat tarawih lengkap, sesuai dengan urutan pembacaannya di setiap jeda 2 rakaat.
1. Bacaan bilal sebelum memulai salat Tarawih 20 rakaat
صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
Bacaan latinnya: "Shallu sunnatat tarawiihi rak'ataini jaami'atan rahimakumullah."
Artinya: "Mari mendirikan salat sunah Tarawih dua rakaat berjemaah. Semoga Allah merahmatimu."
Lantas jemaah salat Tarawih menjawab:
رَحِمَكُمُ اللهُ
Bacaan latinnya: "Rahimakumullah"
Artinya: "Semoga Allah merahmatimu."
Bilal kemudian menimpali lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menjawab:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad Saw.)"
2. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Pertama
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Fadlan minallahi ta'ala wa nikmah"
Artinya: "Semoga Allah SWT melimpahkan keutamaan dan nikmatnya."
Lantas, jemaah salat Tarawih menimpali:
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Wa maghfirotaw wanikmah"
Artinya: "Demikian juga ampunan dan nikmatnya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
3. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kedua
لْخَلِيْفَةُ اْلاُوْلَى سَيِّدُنَا اَبُوْ بَكَرْ الصِّدِّيْقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Al-khalifatul uula, sayyidina abu bakrin asshiddiq radhiallu anhu."
Artinya: "Khalifah pertama, Abu Bakar As-Shiddiq, semoga Allah Swt. merahmatinya.
Lantas, jemaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Radhiyallu anhu."
Artinya: "Semoga Allah SWT merahmatinya."
Bilal kemudian menimpali lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada Muhammad SAW."
Lantas, jemaah kembali menjawab:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad SAW)."
4. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Ketiga
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Fadlan minallahi ta'ala wa nikmah"
Artinya: "Semoga Allah SWT melimpahkan keutamaan dan nikmatnya."
Lantas, jemaah salat Tarawih menimpali:
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Wa maghfirotaw wanikmah"
Artinya: "Demikian juga ampunan dan nikmatnya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad Saw.)."
5. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Keempat
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّانِيَةُ سَيِّدُنَا عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Al-khalifatust tsaniyah, Sayyidina Umar bin Khattab radhiallu anhu."
Artinya: "Khalifah kedua, Umar bin Khattab, semoga Allah meridainya."
Lantas, jemaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Radhiyallu anhu."
Artinya: "Semoga Allah Swt. merahmatinya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
6. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih kelima
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Fadlan minallahi ta'ala wa nikmah"
Artinya: "Semoga Allah SWT melimpahkan keutamaan dan nikmatnya."
Lantas, jemaah salat Tarawih menimpali:
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Wa maghfirotaw wanikmah"
Artinya: "Demikian juga ampunan dan nikmatnya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
7. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Keenam
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ سَيِّدُنَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Al-khalifatust tsalitsah, Sayyidina Utsman bin Affan radhiallu anhu"
Artinya: "Khalifah ketiga, Utsman bin Affan, semoga Allah meridainya."
Lantas, jemaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Radhiyallu anhu."
Artinya: "Semoga Allah SWT merahmatinya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad SAW."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih."
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
8. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Ketujuh
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Fadlan minallahi ta'ala wa nikmah"
Artinya: "Semoga Allah SWT melimpahkan keutamaan dan nikmatnya."
Lantas, jemaah salat Tarawih menimpali:
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
Bacaan latinnya: "Wa maghfirotaw wanikmah"
Artinya: "Demikian juga ampunan dan nikmatnya."
Bilal menjawab lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menimpali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih"
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
9. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kedelapan
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ سَيِّدُنَا عَلِيْ بِنْ اَبِيْ طَالِبْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Al-khalifatur rabi'atu, Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiallu anhu."
Lantas, jemaah menimpali bilal dengan bacaan berikut:
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaan latinnya: "Radhiyallu anhu."
Artinya: "Semoga Allah SWT merahmatinya."
Bilal kemudian menimpali lagi:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad."
Artinya: "Semoga salawat dilimpahkan kepada Muhammad Saw."
Lantas, jemaah kembali menjawab:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
Bacaan latinnya: "Allahumma shalli wasallim 'alaih."
Artinya: "Semoga salawat dan keselamatan dilimpahkan kepada beliau (Muhammad)."
10. Bacaan bilal setelah 2 rakaat salat Tarawih Kesembilan
اَخِرُ التَّرَاوِيْحِ اَجَرَكُمُ اللهُ
Bacaan latinnya: "Aakhirit tarawiihi ajarakumullah"
Artinya: "Inilah akhir salat Tarawih, semoga Allah mengganjar pahala kepadamu."
Jemaah salat Tarawih kemudian menjawab:
اَمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan latinnya: "Amiin ya rabbal 'alamiin"
Artinya: "Amiin, Ya Tuhanku Tuhan Semesta Alam"
Setelah pembacaan doa dan salawat kesembilan di atas, sholat tarawih 2 rakaat yang kesepuluh dilakukan. Setelah tarawih dikerjakan genap 20 rakaat, dianjurkan membaca doa Kamilin.
Bacaan Doa Kamilin setelah Tarawih
Sebagaimana dikutip dari kitab Al-Adzkar (2012) yang ditulis Abu Zakaria Muhyuddin An-Nawawi, doa Kamilin lazim dibaca usai salat Tarawih. Lafal arab-latin doa kamilin adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan latinnya: "Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom