tirto.id - Gunung Merapi hingga saat ini masih mengalami erupsi efusif. Aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Merapi juga tergolong masih tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada periode Senin (8/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB teramati satu kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter ke arah Barat Daya dari Gunung Merapi.
Selain itu pada periode pengamatan yang sama juga teramati pula 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah Barat Daya.
Sedangkan pada periode pengamatan Minggu (7/3/2021) pukul 18:00-24:00 WIB menurut BPPTKG teramati tiga kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah Barat Daya. Serta teramati 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
08-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 73-76 %, dan tekanan udara 836-918 mmHg.
Visual
● Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter ke arah Barat Daya. Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 1, Amplitudo : 51 mm, Durasi : 115 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 32, Amplitudo : 3-23 mm, Durasi : 13-99 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 8 mm, Durasi : 15 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH