tirto.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan mendesak negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), mencari jalan diplomatik guna melakukan pembicaraan dengan Cina terkait sengketa Laut Cina Selatan. Pertemuan di Laos pekan depan itu, dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan konflik, menyusul putusan pengadilan internasional yang membantah klaim-klaim Cina di Laut Cina Selatan (LCS).
"Menteri (Luar Negeri John Kerry) akan menekankan harapan kita bahwa ... pihak-pihak tersebut sekarang akan secara konstruktif mengupayakan jalan diplomatik untuk berinteraksi dengan damai dalam masalah Laut Cina Selatan," kata seorang pejabat tinggi AS, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (23/7/2016).
Pertemuan tahunan ASEAN itu berlangsung menyusul keputusan Pengadilan Permanen Arbitrasi (PCA) di Den Haag yang menyatakan Cina tidak memiliki hak sejarah terhadap perairan Laut Cina Selatan pada 12 Juli lalu.
Cina menolak putusan tersebut dan menyatakan akan berpegang teguh pada klaimnya. Cina juga menyalahkan Amerika Serikat, karena dianggap memicu masalah di Laut Cina Selatan.
Perairan LCS merupakan jalur penting sebab dilintasi kapal-kapal dengan nilai perdagangan sebesar lima triliun dolar AS (Rp 65,5 biliun) setiap tahunnya.
Dengan berpijak pada peraturan internasional, Amerika Serikat telah melancarkan patroli dalam rangka menekankan prinsip kebebasan berlayar di dekat pulau-pulau yang dikuasai Cina.
Di pulau-pulau tersebut, Cina telah meningkatkan keberadaan militernya sehingga memperburuk ketegangan.
Pejabat AS tersebut mengatakan pentingnya anggota ASEAN untuk "berbicara terus terang dan menyampaikan pandangan umum mereka terkait masalah ini".