Menuju konten utama

APJII: Internet Starlink akan Ditujukan di Area Rural Indonesia

APJII telah melakukan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Starlink.

APJII: Internet Starlink akan Ditujukan di Area Rural Indonesia
Warga menggunakan telepon genggam untuk menikmati akses internet gratis di Kantor Desa Muara Sekalo, penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Sumay, Tebo, Jambi, Minggu (19/9/2021).ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.

tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mengatakan minat investasi perusahaan penyedia jasa internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, akan diprioritaskan untuk daerah rural atau pedesaan yang ada di Indonesia.

Arif juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Starlink. Nantinya, fokus pengembangan layanan internet bakal tertuju ke daerah-daerah rural, serta kerja sama dengan internet service provider (ISP) lokal.

"Hasil poin MoU dengan APJII mereka mau kerja sama dengan ISP lokal. Mereka mungkin akan beroperasi banyak di daerah rural," kata Arif saat dihubungi, Selasa (30/4/2024).

Menurut Arif, penyedia jasa internet yang akan masuk ke Indonesia ini tidak akan mengancam jasa internet dalam negeri. Justru, teknologi satelit yang akan dihadirkan nantinya bakal menjadi pelengkap.

"Saya pikir teknologi satelit seperti Starlink akan menjadi pelengkap. Bagaimanapun juga jika dibanding dengan fiberoptic yang di perkotaan beda," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, memastikan Starlink sudah memenuhi syarat uji layak operasi untuk beroperasi di Indonesia. Hal itu merespons kabar Starlink akan beroperasi di Tanah Air.

“Starlink itu memenuhi kriteria untuk uji layak operasi di Indonesia gitu,” kata Budi Arie di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Akan tetapi, Budi mengatakan, Starlink akan melakukan uji coba layanan. Ia mengatakan, mereka akan mulai uji coba layanan di Ibu Kota Nusantara.

“Ntar bulan Mei, pertengahan Mei baru di ini,” kata Budi.

Budi mengatakan pemerintah akan melihat apakah teknologi yang digunakan Starlink dapat diterapkan di Indonesia seperti mampu menelpon maupun mengirim pesan singkat via aplikasi seperti WhatsApp.

Baca juga artikel terkait STARLINK atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Bisnis
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Bayu Septianto