tirto.id - Sebuah studi yang dirilis NCBI pada 2014 menemukan 66 persen dari 1.021 wanita menggunakan pelumas buatan untuk vagina saat berhubungan seksual. Meski begitu, sebagian orang kadang menggunakan minyak kelapa sebagai alternatif pelumas vagina.
Minyak kelapa adalah pilihan alami yang populer untuk menghilangkan kekeringan pada kulit yang kemudian oleh beberapa orang digunakan pada vagina mereka.
Dilansir Medical News Today, minyak kelapa adalah obat rumahan yang populer untuk sejumlah kondisi kesehatan. Banyak orang juga menggunakannya untuk melembabkan rambut dan kulit mereka. Minyak ini juga mendapatkan popularitas sebagai pelumas alami untuk kekeringan pada vagina.
Beberapa penelitian di Wiley Online Library menunjukkan minyak kelapa aman digunakan pada kulit dan dapat membantu mengurangi kekeringan. Sebagai contoh, sebuah studi pada 2013 menyelidiki penggunaan minyak kelapa untuk mengobati dermatitis atopik ringan hingga sedang pada anak-anak.
Tim peneliti menyimpulkan minyak kelapa lebih efektif daripada minyak mineral dalam mengobati gejala dermatitis atopik, seperti kekeringan pada kulit. Tak satu pun dari anak-anak dalam penelitian ini yang mengalami reaksi negatif terhadap minyak kelapa.
Para peneliti juga menemukan minyak kelapa mengandung sifat emolien, artinya dapat membantu menghaluskan dan melembabkan kulit. Para ilmuwan memang belum melakukan penelitian tentang keamanan atau efektivitas minyak kelapa sebagai pelumas vagina. Namun, beberapa orang telah menggunakannya dan aman untuk kulit.
Sebelum menggunakan minyak kelapa, ada baiknya melakukan tes tempel. Untuk melakukan ini, gosokkan sedikit minyak kelapa pada kulit bagian dalam lengan dan tunggu selama 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi.
Hentikan penggunaan minyak kelapa pada kulit atau sebagai pelumas pribadi jika menyebabkan gatal, pembengkakan, iritasi atau ketidaknyamanan.
Untuk menggunakan minyak kelapa sebagai pelumas pribadi, oleskan di sekitar lubang vagina dan pada vulva. Oleskan juga minyak ke benda apa pun yang akan memasuki vagina, seperti penis, jari, atau mainan seks.
Risiko Penggunaan Minyak Kelapa untuk Vagina
Orang yang menggunakan alat kontrasepsi berbasis lateks, seperti kondom, harus menghindari penggunaan minyak kelapa sebagai pelumas vagina.
Minyak kelapa dan pelumas berbasis minyak lainnya memecah lateks, yang membuatnya kurang efektif, meningkatkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan, dan penyakit menular seksual.
Pelumas vagina juga dapat mengganggu keseimbangan pH alami di dalam vagina, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Pelumas berbasis minyak seperti minyak kelapa jika digunakan juga bisa menodai pakaian, pakaian dalam, dan tempat tidur.
Minyak kelapa murni adalah pelembab alami dan tidak mengandung bahan kimia tambahan yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Beberapa penelitian juga menunjukkan minyak kelapa memiliki sifat antibakteri, yang dapat membantu melindungi terhadap infeksi.
Sebagai contoh, sebuah studi pada 2013 menemukan asam lemak rantai menengah dari minyak kelapa murni dapat menghambat pertumbuhan Clostridium difficile, jenis bakteri yang dapat menyebabkan diare.
Minyak kelapa menjadi alternatif yang mudah didapat dan hemat biaya untuk pelumasan pribadi. Minyak kelapa tersedia di toko kesehatan dan toko bahan makanan.
Beberapa minyak kelapa yang bisa dijadikan pelumas adalah minyak almond, zaitun, kacang, dan alpukat. Pelumas buatan dapat menyebabkan iritasi, karena terbuat dari minyak bumi, gliserin, gel dan minyak bayi.
Gel spermicidal juga dapat dijadikan pelumas, tapi dapat menyebabkan iritasi dan memiliki rasa serta bau yang tidak menyenangkan seperti bahan kimia.
Editor: Dipna Videlia Putsanra