Menuju konten utama

London akan Buka Museum Vagina Pertama di Dunia

London buka Museum Vagian Pertama di dunia yang fokus untuk menghilangkan stigma soal area kewanitaan tersebut.

London akan Buka Museum Vagina Pertama di Dunia
Ilustrasi London. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Usai Islandia membangun Museum Penis, kini giliran London yang akan membuka Museum Vagina fisik pertama di dunia di penghujung 2019.

Dikutip dari Independent, Museum Vagina pertama kali diluncurkan sebagai proyek pop-up pada Maret 2017. Selain itu, Austria juga sudah memiliki museum vagina virtual pertama.

Karenanya, Museum Vagina di London akan menjadi museum fisik pertama yang didedikasikan untuk alat kelamin perempuan tersebut.

Florence Schechter selaku pendiri berharap dengan adanya museum permanen ini dapat menghilangkan stigma seputar vagina, vulva, dan kesehatan ginekologis.

"Museum Vagina sangat penting karena area tubuh ini sangat distigmatisasi dan ini memiliki berkontribusi pada minimnya orang yang mencari informasi soal serviks karena malu," kata Schechter.

"Prioritas utama kami adalah melawan tabu yang mengelilingi tubuh kita dan menyediakan tempat yang mana kita dapat melakukan percakapan yang jujur dan terbuka."

Dikutip dari Cosmopolitan, sebuah penelitian menemukan 65 persen anak usia 16-25 tahun mengatakan mereka memiliki masalah menggunakan kata-kata vagina atau vulva.

Lebih dari 1 dalam 10 dari usia 16-35 tahun mengatakan mereka merasa sangat sulit untuk berbicara dengan dokter mereka tentang masalah kesehatan ginekologis.

Schechter menambahkan bahwa museum ini juga akan menyelenggarakan program berupa pendidikan seks dan layanan profesional medis yang lebih baik untuk dukungan komunitas transgender dan interseks.

Tak hanya menyoroti soal vagina dan kesehatan alat kelamin perempuan, Museum Vagina juga akan menyoroti kesehatan mental dan krisis citra tubuh.

Dr Alison Wright dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, mendukung kehadiran Museum Vagina di London dan menyebutnya sebagai "aset besar" dalam hal kemajuan percakapan seputar kesehatan wanita.

Namun museum ini masih memerlukan 300.000 poundsterling atau sekira Rp5,6 miliar sebelum pembukaannya di akhir tahun nanti.

Schechter pun meluncurkan kampanye crowdfunding pada hari Jumat (22/3/2019). Ia mendesak masyarakat untuk memberikan sumbangan untuk menyelenggarakan pameran, malam komedi dan pemain di situs budaya inovatif.

Baca juga artikel terkait MUSEUM atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH