Menuju konten utama
Hari Raya Galungan 2023

Apakah Galungan Termasuk Hari Libur Nasional atau Tanggal Merah?

Apakah Galungan merupakan hari libur nasional dan termasuk dalam daftar tanggal merah di bulan Agustus 2023?

Apakah Galungan Termasuk Hari Libur Nasional atau Tanggal Merah?
Umat Hindu bersembahyang saat Hari Raya Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (4/1/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

tirto.id - Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu di Indonesia pada Rabu tanggal 2 Agustus hingga 12 Agustus 2023. Apakah Galungan merupakan hari libur nasional dan termasuk dalam daftar tanggal merah di bulan Agustus 2023?

Galungan merupakan salah satu hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap 6 bulan atau 210 hari, tepatnya pada hari Buddha Kliwon Dungulan menurut perhitungan kalender Bali. Hari Raya Galungan yang pertama tahun ini sudah diperingati tanggal 4 Januari 2023 lalu.

Hari Raya Galungan dirayakan untuk memperingati kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Dalam kepercayaan umat Hindu di Bali, Galungan juga diperingati sebagai hari terciptanya alam semesta beserta isinya.

Apakah Galungan Termasuk Hari Libur Nasional Tanggal Merah?

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang hari libur nasional dan cuti bersama, Hari Raya Galungan tidak tercatat sebagai tanggal merah di bulan Agustus. Jadi, tanggal 2 Agustus 2023 yang diperingati sebagai Hari Raya Galungan bukan termasuk hari libur nasional.

Sementara itu, satu-satunya tanggal merah atau libur nasional pada bulan Agustus 2023 adalah Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-87 yakni pada 17 Agustus 2023.

Meskipun demikian, Gubernur Bali telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 422.3/15315/PK/BKPSDM tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2023.

Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali tersebut, ada dispensasi hari libur yang berkaitan dengan Hari Raya Galungan khusus untuk wilayah Provinsi Bali. Penetapan hari libur ini dilakukan agar umat Hindu di Bali dapat merayakan dan melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai swadarma-nya.

Dengan kata lain, Hari Raya Galungan tidak termasuk tanggal merah atau libur nasional, namun tetap ada dispensasi libur khusus di wilayah Provinsi Bali yang penduduknya mayoritas memeluk agama Hindu.

Tak hanya Hari Raya Galungan, ada beberapa hari libur khusus yang berkaitan dengan hari besar lainnya bagi umat Hindu di Bali. Berikut sejumlah hari libur dan cuti bersama Agustus 2023 berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali:

  • 1 Agustus 2023: Hari Raya Suci Penampahan Galungan
  • 2 Agustus 2023: Hari Raya Suci Galungan
  • 3 Agustus 2023: Hari Raya Suci Umanis Galungan
  • 11 Agustus 2023: Hari Raya Suci Penampahan Kuningan
  • 12 Agustus 2023: Hari Raya Suci Kuningan

Tentang Hari Raya Galungan di Bali dan Maknanya

Berdasarkan bahasanya, kata Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti "bertarung". Hari Raya Galungan diperingati berdasarkan kisah mitologi tentang pertarungan antara raja angkara murka bernama Mayadenawa melawan pemuka agama bernama Mpu Sangkul Putih.

Mayadenawa berkuasa dan bertindak seenaknya sekaligus melarang rakyatnya menyembah para dewa. Saat itulah Mpu Sangkul Putih bersemedi demi mendapatkan petunjuk. Konon, Mpu Sangkul Putih akhirnya mendapat bantuan dari Dewa Indra untuk melawan Mayadenawa hingga berhasil memenangkan pertarungan.

Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama Republik Indonesia menjelaskan, Galungan merupakan momen bagi umat Hindu untuk melakukan pembersihan diri sekaligus memahami dharma negara dan dharma agama, demikian dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Dharma negara berarti turut menjaga, membela, serta menjunjung tinggi kehormatan bangsa Indonesia. Sementara dharma agama berarti harus menjalankan sraddha-bhakti-nya kepada Ida Hyang Widhi Wasa serta mengamalkan nilai-nilai dharma sesuai ajaran Hindu.

Baca juga artikel terkait WORK AND MONEY atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Iswara N Raditya