tirto.id - Hari Raya Galungan biasa diperingati sebanyak 2 kali setiap tahun. Perayaan Galungan dapat diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk menyajikan aneka masakan dan makanan khas Bali untuk perayaan Galungan 2023.
Galungan dirayakan umat Hindu tiap 210 hari, yakni pada Budha Kliwon Dungulan menurut kalender Bali. Hari Raya Galungan ke-2 untuk tahun 2023, bertepatan pada Rabu (2/8/2023) mendatang.
Selain itu ada pula Hari Raya Kuningan yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Galungan. Kuningan jatuh pada 10 hari selepas Galungan, pada Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Kuningan.
Menurut I Made Karda dikutip dari laman Universitas Udayana, cara memaknai Galungan dapat dibagi menurut tattwa, susila, dan upakara, yakni mempelajari filsafat hingga pelaksanaan rangkaian upacara.
Hari Raya Galungan juga menjadi kesempatan untuk melakukan aksi nyata kemenangan melawan adharma.
"Memaknai Galungan menurut saya adalah berpikir, berkata, serta berbuat yang positif dimana kita mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-hari, sehingga saya dan keluarga dapat merasa lebih ceria, lebih bahagia, serta ringan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas agama," ujar I Made Karda.
"Galungan itu adalah saat kita memahami agama baik teori maupun prakteknya," tegasnya.
Perayaaan Galungan merupakan simbol hari kemenangan dharma atau kebaikan, melawan adharma atau kejahatan. Selain kegiatan peribadatan di Pura, selama merayakan Galungan juga dapat diisi dengan acara makan bersama keluarga.
Berikut Makanan Khas Bali untuk Perayaan Galungan 2023
Berikut ini sejumlah rekomendasi makanan khas Bali yang dapat menjadi sajian untuk perayaan Galungan 2023:
Lawar
Lawar termasuk salah satu makanan khas Bali. Lawar berisi beberapa sayuran, seperti: kacang panjang, nangka muda, kelapa, dan pisang batu.
Jenis makanan ini ditambah potongan jeroan atau daging babi, dengan bumbu base genep khas Bali. Daging lain yang biasa digunakan sebagai pengganti adalah daging ayam atau bebek.
Salah satu penyajian adalah lawar nyuh, yakni menggunakan kelapa yang dicampur dengan darah babi atau kerap disebut lawar getih (darah).
Jaja Uli
Jaja Uli termasuk salah satu sajian yang wajib dihidangkan saat Galungan. Makanan ini berasal dari ketan atau tepung beras, yang kemudian ditambah kelapa parutan dan daun pandan.
Jaja Uli disajikan dengan tape ketan yang memiliki rasa asam, manis, serta segar. Berbeda dengan lawar yang umumnya dibuat oleh kaum Adam, maka Jaja Uli dikerjakan oleh kaum Hawa.
Jaja Kaliadrem
Jaja Kaliadrem adalah makanan semacam roti goreng berbentuk segitiga berlubang. Hidangan ini terbuat dari tepung, gula merah, kelapa parutan, dan air. Adonan digoreng dan berubah warna menjadi kecoklatan dengan cita rasa manis.
Sate Lilit
Sate pada umumnya ditusukkan ke batang. Namun, Sate Lilit merupakan sate daging yang dililitkan ke dalam batang bambu. Dagingnya bisa memakai babi, sapi, ayam, atau ikan.
Be Celeng
Be celeng adalah makanan yang terbuat dari daging babi. Daging babi yang akan disajikan dicuci bersih lalu dipotong kecil-kecil.
Daging lalu dicampur dengan bumbu base genep. Setelah itu digoreng hingga berwarna kecoklatan. Be celelng memiliki cita rasa gurih dan tekstur daging kering.
Urutan
Urutan merupakan makanan menyerupai sosis atau biasa disebut sosis Bali. Urutan dibuat dari daging babi yang dicampur dengan bumbu. Lalu dimasukkan ke dalam usus babi, kemudian diasapi hingga kering hingga terlihat seperti sosis.
Balung
Balung adalah sajian khas yang terbuat dari daging babi direbus hingga empuk. Bumbunya menggunakan kunyit, jahe, bawang, cabai, dan lengkuas. Balung tampak seperti sop atau soto dan disajikan dengan nasi hangat.
Tum Ayam
Berbeda dengan makanan khas lain yang kerap menggunakan daging babi, sajian kali ini menggunakan daging ayam.
Tum Ayam berasal dari daging ayam yang dicacah, dicampur bumbu kuning, kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dibakar.