Menuju konten utama

Kapan Hari Raya Galungan Agustus 2023, Libur Tanggal Merah Tidak

Hari Raya Galungan diperingati pada Rabu, tanggal 2 Agustus 2023. Khusus wilayah Bali, terdapat dispensasi libur tanggal merah.

Kapan Hari Raya Galungan Agustus 2023, Libur Tanggal Merah Tidak
Umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed yaitu rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu (4/1/2023). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/hp.

tirto.id - Hari Raya Galungan diperingati pada Rabu, tanggal 2 Agustus 2023. Khusus wilayah Bali, terdapat dispensasi libur tanggal merah.

Umat Hindu akan memperingati Hari Raya Galungan pada bulan Agustus 2023. Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan)

Seperti biasa, Hari Raya Galungan dirayakan pada setiap Budha Kliwon wuku Dungulan dan diperingati sebanyak 2 kali selama setahun. Sebelumnya, Hari Raya Galungan pertama tahun 2023 sudah dirayakan pada 4 Januari 2023 lalu.

Jika berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri: Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 624 Tahun 2023, Nomor 2 Tahun 2023, dan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menteri PANRB Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, memang tidak tercantum libur tanggal merah pada Hari Raya Galungan.

Meskipun demikian, Gubernur Bali juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 422.3/15315/PK/BKPSDM tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2023.

Berdasarkan surat edaran tersebut, tanggal 2 Agustus 2023 sebagai Hari Raya Galungan termasuk hari libur dan mendapatkan dispensasi. Hal ini dimaksudkan agar umat Hindu di Bali dapat melaksanakan Hari Raya Suci Keagamaan sesuai dengan swadarmanya.

Apa Itu Hari Raya Galungan?

Berdasarkan laman desa penglumbaran, Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap enam bulan Bali (210 hari) atau pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).

Untuk tahun 2023, Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 4 Januari 2023 dan 2 Agustus 2023.

Selain sebagai tanda kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan), Hari Raya Galungan dirayakan atas terciptanya alam semesta beserta isinya.

Selama Hari Raya Galungan, umat Hindu melaksanakan sejumlah ibadah dan prosesi ritual. Di antaranya seperti penyucian diri secara lahir dan batin serta memberikan sesajen kepada Sang Hyang Widhi untuk keselamatan.

Disebutkan bahwa kata Galungan berasal dari bahasa Jawa kuno yang bermakna "bertarung". Di Bali, kerap disebut dengan "Dungulan" alias "menang".

Galungan juga mempunyai pengertian agar manusia bisa mengendalikan nafsu, terutama nafsu buruk yang bisa mengganggu kehidupan. Dalam kepercayaannya, terdapat 3 nafsu yang dimiliki manusia: Kala Amangkutat (nafsu berkuasa), Kala Dungulan (nafsu merebut milik orang lain) serta Kala Galungan (nafsu selalu menang dengan segala cara).

Adapun mengutip situs web Pemda Buleleng, selama masa Hari Raya Galungan biasa dipasang penjor di tepian jalan. Penjor adalah sejenis bambu yang dihiasi dan sesuai tradisi masyarakat Bali.

Terkait asal usul Hari Raya Galungan, belum diketahui pasti kapan pertama kali dilakukan. Menurut I Gusti Agung Gede Putra, eks Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI, Hari Raya Galungan sudah dalam dirayakan umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum populer di Pulau Bali.

Akan tetapi, dalam lontar (pustaka suci yang disucikan atau semacam kitab pedoman umat Hindu) Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan dirayakan pertama pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) di tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.

Dalam lontar tersebut dituliskan:"Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya,".

Artinya:"Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka,".

Baca juga artikel terkait GALUNGAN DAN KUNINGAN 2023 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani