tirto.id - Cerita fantasi merupakan cerita imajinatif yang peristiwa dan tokohnya tidak ada dalam kehidupan nyata. Lantas apa saja unsur intrisik cerita fantasi yang rangkaian kisahnya berasal dari imajinasi pengarangya itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V (KBBI), fantasi dijelaskan sebagai gambar atau bayangan dalam angan-angan atau khayalan, ataupun hiasan tiruan. Jadi, sejalan dengan pengertian KBBI itu, cerita fantasi, sebagaimana disebut oleh Nurgiyantoro (2013:113), adalah cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita.
Dari uraian tersebut, cerita fantasi yang teks narasinya bersifat fiktif ini ternyata amat bermanfaat untuk melatih kreativitas, baik untuk si penulis ceritaitu sendiri, maupun bagi pembacanya.
Lalu apa saja ciri-ciri cerita fantasi ini?
Heryanto, dalam buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas 7 menyebutkan sejumlah ciri cerita fantasi ini, yaitu:
- Tokoh dalam cerita fantasi tersebut biasanya memiliki berbagai kelebihan atau kesaktian.
- Kisah-kisah dalam cerita fantasi itu memiliki berbagai kejadian unik, aneh, magis, di luar nalar dan misterius.
- Imaji yang dimunculkan dalam cerita fantasi itu bukan kejadian nyata.
- Cerita yang dibangun penulis adalah fantasi yang melampaui batas ruang dan waktu.
- Ragam bahasa yang digunakan amat variatif, ekpresif. Selain itu, bahasa yang digunakan seringkali bukan bahasa formal.
Setelah memahami ciri-ciri dari cerita fantasi, lalu apa saja unsur-unsur teks cerita fantasi?
Unsur-unsur Cerita Fantasi
Unsur-unsur cerita fantasi merupakan berbagai hal yang memengaruhi terbentuknya sebuah cerita serta sebagai penyusun sebuah cerita fantasi.
Secara umum unsur teks cerita fantasi itu disebut sebagai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua unsur teks fantasi ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya saling memengaruhi satu dengan yang lainnya.
Unsur cerita fantasi berupa unsur ektrinsiknya ini terbentuk karena adanya pengaruh dari luar. Pengaruh dari luar ini bisa berasal dari pengarang. Juga bisa berasal dari asal- usul dan lingkungan pengarang. Sementara unsur instrisik cerita fantasi itu adalah unsur-unsur yang membangun cerita fantasi itu sendiri.
Unsur-unsur intrisik ini secara faktual akan dijumpai oleh orang-orang yang membaca sebuah cerita fantasi atau sebuah karya sastra. Unsur-unsur intrinsik inilah yang yang membangun cerita fantasi.
Adapun unsur teks fantasi yang merupakan unsur intrinsik cerita fantasi itu terdiri dari:
Tema
Unsur cerita fantasi yang masuk dalam unsur intrisik adalah tema. Tema sendiri merupakan gagasan dasar dan umum yang menopang sebuah karya sastra. Gagasan dasar ini terkandung di dalam teks cerita fiksi dan berfungsi sebagai struktur semantis yang terdiri dari berbagai atau perbedaan-perbedaan.Jadi, bisa dikatakan bahwa tema adalah isu atau masalah utama yang menjadi pokok pembicaraan atau inti bahasan dalam sebuah cerita fantasi. Misalnya saja, cerita fantasi tentang Sinterklas ini merupakan ceritan fantasi bertema Natal.
Tokoh
Unsur intrisik cerita fantasi lainnya adalah tokoh. Tokoh dalam cerita fantasi adalah orang-orang yang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif. Orang-orang yang ada di dalam cerita fantasi itu, membuat kisah dalam cerita itu hidup.Oleh pembaca, orang-orang yang menjadi tokoh-tokoh dalam cerita fantasi itu ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu. Misalnya saja, ada tokoh-tokoh yang dalam teks cerita fantasi itu selalu mengeluarkan kata-kata dan tindakan-tindakan tertentu. Ada yang ditokohnya menjadi orang yang baik, dan ada yang ditokohnya menjadi orang yang jahat.
Penokohan
Selanjutnya, unsur teks fantasi yang berupa unsur intrisik adalah penokohan. Penokohan ini lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan. Hal ini karena penokohan juga mencakup masalah tentang siapa tokoh cerita fantasi itu, bagaimana perwatakan dari tokoh yang bersangkutan, serta bagaimana penempatan dan pelukisannya tokoh tersebut dalam sebuah cerita fantasi itu.Dengan penokohoan yang jelas pada seebuah cerita fantasi itu, maka para pembaca bisa mendapatkan gambaran yang jelas kepada para pembaca. Riswandi dan Titin Kusmini (2013:56) juga mengemukakan bahwa penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya itu dalam cerita fantasi.
Alur (Plot)
Unsur teks cerita fantasi yang merupakan unsur intrinsik selanjutnya adalah alur atau plot. Alur dari cerita fantasi itu merupakan peristiwa berdasarkan hukum sebab akibat atau kausalitas. Alur itu tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi dalam cerita fantasi.Namun, yang lebih penting lagi, alur atau plot cerita fantasi itu bisa menjelaskan mengapa berbagai rangkaian peristiwa dalam cerita fantasi itu bisa terjadi.
Latar
Latar atau setting dalam cerita fantasi adalah salah satu unsur intrinsik yang berupa tempat, waktu atau keadaan alam atau cuaca yang terjadi pada sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa.Latar dalam cerita fantasi itu bukan sekadar berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana, benda-benda dalam lingkungan tertentu di sebuah cerita fantasi. Namun, latar ini juga bisa berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka, maupun gaya hidup dalam suatu masyarakat, termasuk tokoh-tokohnya yang digambarkan dalam sebuah cerita fantasi tersebut.
Sudut Pandang
Unsur intrinsik dari cerita fantasi adalah sudut pandang. Sudut pandang ini merupakan bagaimana cara pengarang atau penulis menempatkan posisinya dalam cerita yang penulis itu tulis. Sudut pandang ini juga bisa merupakan cara yang dipergunakan oleh pengarang atau penulis untuk menyajikan unsur cerita fantasi, dalam sebuah teks cerita fantasi.Amanat
Unsur intrinsik cerita fantasi lainnya adalah amanat. Amanat ini merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh si penulis cerita. Amanat ini biasanya berupa nasihat, perintah, maupun wejangan mengenai nilai-nilai kehidupan atau moral tertentu.Meskipun teks dalam cerita fantasi itu merupakan teks cerita fantasi, namun amanat dalam cerita fantasi itu sangat diperlukan untuk bisa hadir dalam sebuah teks cerita fantasi.
Kemudian, apa saja struktur dari teks cerita fantasi?
Apa Saja Struktur dari Teks Cerita Fantasi?Ilustrasi Dongeng. foto/istockphoto
Struktur teks cerita fantasi ini bisa juga disebut sebagai alur cerita. Alur cerita ini merupakan struktur urutan penyajian cerita yang sengaja dibangun dan dikembangkan oleh penulis cerita fantasi untuk menampilkan tokoh dan cerita secara utuh dan padu.
Dengan membangun sebuah cerita fantasi yang memiliki alur dan struktur yang runut maka rangkaian cerita fantasi itu akan semakin padu dan lebih menarik. Walaupun berisi rangkaian kisah fantasi yang menarik dan terkadang ada di luar nalar, alur cerita fantasi itu harus selalu terjaga kelogisannya, serta sangat mengalir ketika cerita fantasi itu dibaca.
Struktur teks atau alur cerita fantasi ini terdiri dari beberapa hal yang akan mempermudah para pembacanya membaca, termasuk ketika membedah teks cerita fantasi tersebut.
Struktur teks cerita fantasi terdiri atas beberapa hal, yaitu:
Orientasi
Struktur cerita fantasi yang pertama adalah orientasi. Orientasi ini berisi berbagai pengenalan tokoh, latar, karakter atau watak tokoh, serta pengenalan awal terhadap konflik cerita fantasi yang bersangkutan.Pada struktur awal ini, atau orientasi, penulis akan membuat para pembaca bisa menemukan cerita fantasi itu, dalam bentuk pengenalan awal. Pada masa oreintasi ini pembaca akan dibaca masuk mengenali tema, tokoh hingga alur yang ditulis oleh penulis cerita fantasi.
Pada beberapa cerita fantasi, di bagian awal atau bagian orientasi ini, akan dituliskan atau diceritakan masing-masing karakter atau tokoh pada cerita fantasi yang bersangkutan.
Komplikasi/Konflik
Bagian komplikasi atau konflik adalah bagian yang menjabarkan masalah utama dalam cerita fantasi tersebut. Pada bagian ini, berbagai masalah akan mulai bermunculan, hingga mencapai puncaknya (klimaks).Bagian konflik ini biasanya akan menjabarkan berbagai latar belakang permasalahan satu per satu, hingga masalah-masalah tersebut mencapai puncaknya. Bagian komplikasi ini biasanya yang akan menjadi inti alur dalam cerita fantasi tersebut.
Konflik atau komplikasi itu sengaja dibuat oleh penulis cerita fantasi, termasuk penonjolan berbagai karakter, agar pembaca memilki keinginan untuk terus membaca cerita fantasi tersebut hingga bagian akhir. Sampai ada penyelesaian pada konflik yang terjadi.
Resolusi
Struktur cerita fantasi selanjutnya adalah bagian yang berisi penyelesaian dari masalah atau konflik yang muncul pada bagian komplikasi dari cerita fantasi yang bersangkutan.Biasanya pada bagian resolusi ini akan dijabarkan berbagai jalan keluar dari permasalahan atau konflik yang ada di cerita fantasi itu. Kemudian, pada bagian resolusi ini biasanya konflik yang bermunculan akan mereda, dan akan diselesaikan secara tuntas pada bagian selanjutnya.
Ending
Struktur yang terakhir dari cerita fantasi ini adalah ending. Pada bagian ending cerita fantasi ini akan memiliki dua kemungkinan bagaimana certa fantasi ini akan diakhiri.Cerita fantasi yang ditulis ini bisa berakhir dengan bahagia atau berakhir dengan kesedihan. Terkadang, ending dari sebuah cerita fantasi bisa juga menimbulkan banyak pertanyaan di antara pembacanya. Hal inilah yang membuat pembaca cerita fantasi semakin penasaran.
Demikianlah penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik cerita fantasi, termasuk struktur dari sebuah cerita fantasi. Pengetahuan ini amat penting bagi para pembaca setia cerita fantasi, serta para penulis yang baru saja akan memulai menulis cerita fantasi.
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani