tirto.id - Dampak positif dan negatif globalisasi bidang budaya adalah hal yang perlu kita pelajari ketika mengkaji konsep-konsep globalisasi ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, kita akan memulai kajian ini dengan pembahasan pengertian globalisasi di kajian Sosiologi.
Mengutip buku Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), ada banyak pengertian globalisasi menurut para ahli. Salah satunya Selo Soemardjan, yang menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar-masyarakat di seluruh dunia yang mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
Fenomena globalisasi cenderung sukar untuk dihindari. Ketika sebuah proses menjadi lebih mudah untuk diakses dan dijangkau, maka terjadilah globalisasi. Dampaknya bisa ke semua sektor, termasuk budaya. Lantas, apa dampak positif dan negatif globalisasi bidang budaya?
Dampak Positif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
Dalam studi sosiologi, globalisasi dipelajari sebagai fenomena yang memperlancar proses saling bertukar informasi, pengetahuan, dan teknologi antar-masyarakat di semua negara. Adapun dampak positif globalisasi di bidang ini ialah sebagai berikut:
1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Globalisasi menyebabkan perubahan tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju. Misalnya, meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien. Globalisasi memberi peluang setiap negara bisa belajar dari negara lain, sehingga proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi secara global terjadi dengan cepat.
Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi, juga memudahkan kehidupan manusia. Contoh, adanya mobilitas tinggi, karena jarak tempuh dalam bepergian dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih singkat. Hal ini memudahkan masyarakat memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, serta melakukan berbagai aktivitas perekonomian.
3. Kualitas atau Tingkat Kehidupan Menjadi Lebih Baik
Globalisasi membantu lebih mudahnya proses memperkenalkan kehidupan sosial dan budaya dari setiap negara, termasuk Indonesia, ke negara lain. Dampaknya adalah ekonomi pariwisata dapat berkembang dan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah tujuan turisme.
Globalisasi juga membantu meluaskan jangkauan pasar sehingga produksi dalam negeri mampu bersaing di dunia internasional. Proses ini akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat seiring dengan pembangunan yang meningkat.
Contoh Dampak Positif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
Donny Ermawan T., M.D.S. dalam tulisan “Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah di Indonesia” yang dimuat Jurnal Kajian LEMHANNAS RI Edisi 32 Desember 2017 menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga contoh dampak positif globalisasi di bidang sosial budaya, yakni:
- Perubahan tata nilai serta sikap masyarakat yang awalnya irasional menjadi rasional;
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memudahkan masyarakat beraktivitas;
- Mendorong masyarakat agar berpikir lebih maju serta tingkat kehidupannya menjadi lebih baik.
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
Selain berdampak positif, globalisasi juga memiliki dampak negatif di bidang ini. Mengenai dampak negatif tersebut selengkapnya ialah sebagai berikut:
1. Lunturnya Nilai Budaya Asli
Arus globalisasi yang sangat pesat dapat menggerus nilai-nilai budaya asli. Contohnya, semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
Selain itu, lunturnya nilai budaya asli dapat dilihat dari cara berpakaian, yakni saat model fashion dari barat semakin berpengaruh di dalam negeri, sementara model budaya asli Indonesia semakin tidak diminati.
2. Perubahan Gaya Hidup
Contoh dari perubahan gaya hidup sebagai dampak negatif globalisasi adalah sifat banyak anggota masyarakat yang semakin individualistis. Sejumlah dampak negatif globalisasi berupa perubahan gaya hidup adalah sebagai berikut:
- Individualistis (sikap mementingkan diri sendiri);
- Pragmatis (sikap melakukan sesuatu demi keuntungan saja);
- Materialistis (sikap mengukur segala sesuatu dengan materi);
- Hedonism (sikap bergaya hidup mewah, boros, dan bersenang-senang);
- Konsumtif (tindakan konsumsi yang sudah melebihi batas);
- Sekuler (sikap yang lebih mementingkan kehidupan duniawi daripada agama).
3. Eksploitasi Sumber Daya Alam
Globalisasi menyebabkan pergerakan modal lintas-negara menjadi semakin mudah. Fenomena di bidang ekonomi ini membuat penanaman modal asing di dalam negeri semakin marak, sehingga industri pun tumbuh. Negara berkembang seperti Indonesia menarik minat banyak investor asing karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan murah.
Masuknya modal asing memang membuka lapangan kerja baru, mendorong aktivitas ekonomi di dalam negeri, dan menambah pendapatan negara. Namun, industrialisasi juga bisa membawa efek serius kepada kelestarian alam, seperti kerusakan lingkungan akibat limbah pabrik, pembalakan hutan, penambangan yang serampangan, dan lain sebagainya.
Contoh Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya
Masih menurut Donny Ermawan T., M.D.S. adapun dampak negatif globalisasi di bidang sosial budaya di antaranya ialah sebagai berikut:
- Berkembangnya sifat individualis karena masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi;
- Membuat masyarakat merasa tidak lagi membutuhkan orang lain;
- Meningkatnya sifat materialistis karena masyarakat memandang segalanya dari segi materi;
- Meningkatnya sifat konsumerisme atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan;
- Meningkatnya hedonism atau pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Penulis: Abraham William
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani & Ibnu Azis