tirto.id - Globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat dunia. Fenomena globalisasi juga memiliki dampak negatif yang bisa memengaruhi masyarakat dan lingkungan.
Globalisasi sendiri merupakan tersebarnya informasi ke seluruh belahan dunia, tanpa terhalang waktu dan jarak. Informasi tersebut dapat berupa teknologi atau pun suatu berita.
Menurut Modul Sosiologi keluaran Kemdikbud (2020), globalisasi adalah suatu proses peleburan secara internasional.
Hal ini karena terjadinya alterasi tentang pola pikir, produk dan berbagai perspektif lainnya. Globalisasi membuat segala hal (informasi, gaya hidup atau teknologi) menyebar ke seluruh dunia.
Globalisasi juga bisa disebut sebagai suatu proses peralihan yang tersebar ke seluruh dunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Lantas, apa saja dampak negatif globalisasi dan ciri-cirinya? Simak penjelasan keduanya melalui ulasan berikut ini!
Ciri-ciri Globalisasi
Mengutip Modul Sosiologi (2020) keluaran SMAN 1 Uut Murung, globalisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terjadinya peningkatan komunikasi lintas negara.
- Adanya persepsi diri yang sifatnya transnasional.
- Kelompok, pekerja dan modal menjadi makin tidak terikat dalam satu daerah saja.
- Meningkatnya rasa peduli terhadap masalah global
- Dunia industri mengalami perkembangan yang sangat pesat.
- Kekuasaan institusional dan kesepakatan transnasional mengalami peningkatan.
Dampak Negatif Globalisasi
Selain dampak positif, globalisasi juga memiliki dampak negatif. Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Terbentuknya jaringan global yang menggandeng negara di seluruh dunia. Lalu diarahkan ke negara yang mempunyai ekonomi raksasa. Hal ini menyebabkan ketergantungan pada negara miskin atau berkembang.
- Terjadi kesenjangan pemilik modal dan yang menyebabkan kesenjangan sosial-ekonomi di masyarakat. Hal ini menyebabkan kapitalisme dalam dunia ekonomi.
- Pembangunan infrastruktur yang timpang. Daerah maju, semakin maju sedangkan daerah terpencil, semakin tersisihkan.
- Muncul liberalisme dalam berbagai aspek. Liberalisme adalah kebebasan tanpa batas dengan mengatasnamakan HAM dan demokrasi.
- Perilaku yang melanggar norma sosial dengan dalih tidak mengganggu orang lain. Misalnya cara berpakaian atau gaya pacaran.
- Menciptakan individualisme dan materialisme yang mendahulukan kepentingan diri atau golongan. Hal ini menyebabkan hilangnya budaya kekeluargaan dan gotong-royong.
- Timbulnya masalah dalam bidang sosial dan mengancam norma sosial seperti sekularisme, hedonisme, materialisme dan lain sebagainya.
- Berkurangnya nilai luhur bangsa karena pengaruh dari luar. Negara timur mengikuti budaya buruk dari negara barat yang tidak sesuai dengan ajaran agama, moral/etika, serta hukum. Hal tersebut membuat makin hilangnya jati diri bangsa Indonesia.
- Munculnya berbagai paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa yang mengakibatkan konflik dalam masyarakat karena radikalisme.
- Tingkat kriminalitas meningkat, karena banyaknya film dan tontonan dari negara luar. Hal tersebut menyebabkan maraknya penyakit sosial antara lain pornografi, narkoba dan lain-lain.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Maria Ulfa