Menuju konten utama

Apa Itu Tuguran Kamis Putih, Tata Cara, dan Contoh Teksnya

Tuguran Kamis Putih adalah salah satu tradisi khusyuk yang dijalankan umat Katolik. Berikut ini pengertian, tata cara, dan contoh teksnya.

Apa Itu Tuguran Kamis Putih, Tata Cara, dan Contoh Teksnya
Ilustrasi Kamis Putih. foto/istockphoto

tirto.id - Tuguran Kamis Putih adalah salah satu tradisi khusyuk yang dijalankan umat Katolik pada hari Kamis Putih. Kamis Putih sendiri merupakan momen penting dalam kalender liturgi Gereja Katolik, karena menandai dimulainya Triduum Paskah, tiga hari suci menjelang kebangkitan Kristus.

Peringatan Kamis Putih jatuh pada hari Kamis sebelum Minggu Paskah dan dikenal juga sebagai Maundy Thursday. Hari ini mengingatkan umat akan Perjamuan Terakhir Yesus bersama dua belas murid-Nya, di mana Ia menetapkan Ekaristi dan memberi teladan kerendahan hati melalui tindakan pembasuhan kaki para rasul.

Makna Kamis Putih yakni berupa ajakan untuk melayani sesama dengan kasih, merenungkan penderitaan Yesus yang akan datang, serta menyiapkan hati menyambut sukacita Paskah. Misa Kamis Putih umumnya dilaksanakan sore atau malam hari, ditutup dengan adorasi dalam keheningan yang dikenal sebagai Tuguran.

Pengertian Tuguran Kamis Putih

Tuguran berasal dari kata Jawa yang berarti "berjaga". Dalam konteks Katolik, Tuguran Kamis Putih adalah ibadat sederhana yang dilakukan dalam keheningan untuk menemani Yesus yang sedang berdoa di Taman Getsemani, sebelum Ia ditangkap dan mengalami sengsara.

Berbeda dari adorasi meriah, Tuguran menekankan kontemplasi pribadi di mana umat berdiam, berdoa, dan berjaga di hadapan Sakramen Mahakudus. Dalam keheningan ini, umat diajak menyelami kesedihan Yesus dan bersatu dalam penderitaan-Nya.

Tradisi ini tidak melibatkan khotbah atau interaksi verbal antara pemimpin ibadat dan umat, karena tujuannya adalah relasi batin langsung antara jiwa dan Tuhan. Dalam pelaksanaannya, umat dapat duduk, berlutut, atau duduk bersila di depan Sakramen, dengan diselingi bacaan Kitab Suci, mazmur, atau lagu rohani yang kontemplatif.

Tuguran biasanya diadakan setelah misa Kamis Putih, dengan durasi bervariasi. Waktu pelaksanaan tuguran biasanya berlangsung hingga pukul 24.00.

Namun, jika jumlah umat cukup banyak dan misa selesai lebih larut, tuguran dapat diperpanjang hingga pukul 03.00. Hal ini dapat disesuaikan berdasarkan arahan Pastor Paroki.

Tata Cara Tuguran Kamis Putih

Tuguran dilaksanakan setelah Misa Kamis Putih malam, yakni misa yang mengenang Perjamuan Terakhir. Setelah misa selesai, diadakan perarakan Sakramen Mahakudus yang diletakkan dalam Sibori (bukan Monstran). Sibori disarankan ditutup dengan kain putih agar tampilannya tampak anggun dan layak.

Tempat penempatan Sibori hendaknya dihiasi dengan lampu dan bunga bernuansa putih, menyesuaikan dengan suasana liturgi yang khidmat dan bersih. Tuguran dimulai segera setelah Sibori ditaruh di tempat yang telah dipersiapkan.

Adapun Tuguran Kamis Putih digelar dengan tata cara sebagai berikut.

  1. Pembukaan dengan lagu "Allah yang Tersamar", salam pengantar, dan tanda salib.
  2. Renungan sabda Tuhan.
  3. Saat hening, merenungkan sabda dan berdoa pribadi sungguh-sungguh tanpa suara.
  4. Pembacaan doa pujian dan syukur di hadapan Sakramen Maha Kudus.
  5. Pujian dan permohonan.
  6. Doa penutup.

Contoh Teks Tuguran Kamis Putih

Di bawah ini contoh teks Tuguran Kamis Putih lengkap.

Lagu Pembukaan (Allah yang Tersamar)

Bila dilaksanakan langsung sesudah pentakhtaan, ibadat tuguran dimulai dengan kata pengantar oleh pemimpin, tanpa lagu pembukaan, tanda salib, dan salam.

Salam dan Pengantar

P: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.

U: Amin.

P: Semoga Allah Bapa serta Tuhan kita Yesus Kristus memberikan kurnia dan kesejahteraan kepada kita.

U: Sekarang dan selama-lamanya.

P: Saudara-saudari terkasih,

Pada malam ini kita berkumpul untuk menyampaikan sembah sujud di hadapan Sakramen Mahakudus. Sakramen ini adalah wujud nyata cinta kasih Kristus Tuhan kita, yang telah menyerahkan hidup-Nya demi keselamatan kita. Melalui Sakramen Mahakudus, Kristus menjalin kesatuan yang mesra dan tak terpisahkan dengan kita.

Perayaan Ekaristi yang kita rayakan dalam misa Kamis Putih tadi mengenangkan misteri pemberian diri Yesus Kristus dan kasih-Nya yang total demi melaksanakan kehendak Bapa untuk keselamatan dunia. Kini, melalui malam tuguran ini, kita menanggapi kasih Kristus dengan menyampaikan pujian dan syukur kepada-Nya.

Selain menyembah dan memuji Kristus yang hadir dalam Ekaristi, kita juga hendak berdoa dan berjaga bersama-Nya. Setelah Perjamuan Malam Terakhir, Yesus berdoa semalam suntuk di Taman Getsemani. Saat itu, Ia mengajak para murid-Nya untuk menemani dan berdoa bersama-Nya:

"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan" (Markus 14:38 dan paralel).

Malam ini, kita hendak berjaga dan berdoa sambil merenungkan wejangan dan sabda perpisahan Tuhan kepada para murid-Nya.

Doa Pembukaan

P: Marilah menimba air kehidupan.

U: Dari sumber-sumber keselamatan.

P: Marilah berdoa. (hening sejenak)

Allah yang penuh belas kasih,

dalam hati Putera-Mu yang terlukai oleh dosa-dosa kami,

Engkau menganugerahi kami cinta kasih-Mu yang tak terhingga.

Perkenankanlah kami menyampaikan sembah bakti kepada-Nya

dan mengamalkan tobat kami dalam langkah hidup yang pantas.

Demi Kristus Tuhan kami.

U: Amin.

Renungan Sabda Tuhan

Yoh. 14:1-3

P: "Janganlah gelisah hatimu;

percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.

Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.

Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

U: "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu,

Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,

supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."

Nyanyian: Berbahagialah

Yoh 14:9, 10–14, 15–17, 25

P.

Tuhan bersabda: "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.

Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?

Apa yang Aku katakan kepada-Mu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,

tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya."

U.

"Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku;

atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri."

P.

"Sesungguhnya barang siapa percaya kepada-Ku,

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,

bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu.

Sebab Aku pergi kepada Bapa;

dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,

supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

U.

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu

seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu,

yaitu Roh Kebenaran."

P.

"Dunia tidak dapat menerima Dia,

sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.

Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu."

Saat Hening

Waktu hening sebentar untuk merenungkan sabda dan doa pribadi. Bisa diselingi lagu meditatif dari kaset atau renungan singkat.

Madah Pujian

Marilah kita memuji tubuh dan darah Tuhan

Yaitu santapan suci untuk umat beriman

Semoga tak kunjung henti wafat-Nya dikenangkan

Tubuh Kristus yang mulia sungguh-sungguh makanan Dan

darah-Nya yang berharga sungguh-sungguh minuman

Bagi kita yang percaya kepada sabda Tuhan.

Terpujilah Allah Bapa yang mengutus Putera-Nya

Untuk membebaskan kita dengan taat setia

Dan menghadirkan Roh-nya yang tinggal pada kita.

Amin

Doa di Depan Sakramen Mahakudus

P: Tuhan Yesus Kristus yang ada di dalam surga,

bersemayam di samping kanan Bapa dalam kedaulatan ilahi,

Engkau hadir di tengah-tengah kami sebagai anugerah suci

dan akan tinggal senantiasa bersama kami hingga akhir zaman.

U: Kami menyembah Dikau di sini dan mohon kepada-Mu,

sudilah menerangi kami agar semakin hari bertambahlah hormat

dan terima kasih kami terhadap rahasia ini.

P: Ya Tuhan, Engkau telah bersabda kepada rasul-rasul-Mu:

"Aku menyertai kamu hingga akhir zaman;"

di dalam sakramen ini, Engkau sungguh-sungguh berdiam di antara kami

dan Engkau pun mendengarkan setiap orang yang berbicara kepada-Mu.

Di sini tegaklah singgasana rahmat-Mu.

Dan Engkaulah sungguh-sungguh Imanuel: Allah beserta kami.

U: Tinggallah bersama kami, ya Tuhan.

Lindungilah umat kudus-Mu terhadap serangan musuh.

Dan janganlah jemu-jemunya melimpahi kami dengan anugerah-anugerah.

Dari tempat kediaman-Mu di tengah-tengah kami,

tinggallah bersama kami dan janganlah biarkan kami sendirian,

jadilah terang yang menyuluh jalan yang harus kami lalui.

P: Ya Tuhan, teladan hidup kami,

Engkau memanggil kami di dalam sakramen ini

untuk mengambil bagian pada Tubuh dan Darah-Mu:

berilah kiranya agar kami dipenuhi dengan Roh-Mu,

dalam segala tindak tanduk hidup kami.

U: Kami mohon kepada-Mu dengan sungguh-sungguh:

berilah kami senantiasa kerinduan akan perjamuan ini,

tempat Engkau memberikan kepada kami Diri-Mu sendiri

sebagai bagian makanan guna melepaskan lapar kami untuk selama-lamanya,

serta menguatkan kami dalam perjalanan melintasi padang belantara hidup

menuju puncak gunung-Mu yang suci.

P: Berilah kami kekuatan dan ketabahan hati,

agar tidak lunturlah semangat kami di dalam mengabdi Dikau.

Semoga setelah dikuatkan oleh roti ini,

kami dengan senang hati memikul beban-Mu yang manis.

Dan buatlah kami layak, berkat perjamuan suci ini,

diperkenankan masuk ke dalam kehidupan yang kekal.

U: Raja kemuliaan, di dalam sakramen ini Engkaulah yang mempersatukan kami dengan Diri-Mu sendiri,

supaya kami menjadi anggota-anggota tubuh-Mu yang mistik.

Terimalah kami semua kelak di dalam keluarga para kudus-Mu,

dan berilah kami agar mendapat bagian kemuliaan-Mu,

Engkau yang hidup dan memerintah kini dan sepanjang masa. Amin.

Doa Permohonan

Bisa disampaikan doa permohonan yang sesuai dengan ujud tertentu atau situasi kebutuhan umat setempat.

Doa Bapa Kami

P: Marilah doa renungan, pujian, dan permohonan ini kita satukan dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan kita:

U: Bapa Kami…

P: Kepada Bunda Maria, marilah kita sampaikan doa Salam Maria.

U: Salam Maria…

P: Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus,

U: Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Doa Malam

Sebelum lagu penutup, jika dikehendaki bisa didoakan doa malam bersama, misalnya dari PS no. 80–81.

Lagu Penutup (Pada Malam Sengsara)

Ibadat tuguran kemudian ditutup sendiri-sendiri.

Baca juga artikel terkait KAMIS PUTIH atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Beni Jo