Menuju konten utama

Apakah Kamis Putih Harus Pakai Baju Putih? Ini Penjelasannya

Saat mengikuti ibadah Kamis Putih umat bisa memakai baju warna apa saja. Peraturan wajib memakai pakaian putih hanya untuk petugas dan pelayan liturgi.

Apakah Kamis Putih Harus Pakai Baju Putih? Ini Penjelasannya
Ilustrasi Kamis Putih. foto/istockphoto

tirto.id - Pada Kamis, 7 April 2025 umat Kristen di seluruh dunia akan merayakan Kamis Putih dengan mengikuti ibadah atau misa di gereja masing-masing. Dalam ibadah yang dilangsungkan setahun sekali ini, terkadang ada pertanyaan yang muncul, apakah Kamis Putih harus pakai baju putih?

Pertanyaan ini timbul karena biasanya umat yang mengikuti ibadah Kamis Putih banyak yang memakai baju warna putih. Lantas orang-orang berpikir bahwa mengenakan pakaian berwarna putih adalah sebuah kewajiban.

Sebenarnya, tidak ada aturan resmi gereja yang mewajibkan umatnya untuk memakai pakaian dengan warna tertentu saat mengikuti ibadah. Umat boleh mengikuti ibadah Kamis Putih dengan pakaian warna apa saja, tidak harus putih.

Namun, meski bebas memakai apa saja, sebaiknya gunakan pakaian terbaik yang dimiliki dan tetap mengedepankan kesopanan. Usahakan untuk memakai pakaian yang tidak terlalu terbuka karena akan datang ke rumah Tuhan. Untuk para perempuan, hindari penggunaan pakaian yang terlalu pendek dan terbuka.

Gereja Katedral Jakarta dalam pengumumannya terkait Pekan Suci 2025 menyatakan bahwa umat diminta untuk menggunakan pakaian yang pantas dan sopan di kawasan Gereja Katedral Jakarta. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resminya, @katedraljakarta.

Aturan gereja terkait pakaian putih hanya diwajibkan untuk para petugas dan pelayan liturgi. Hal ini karena putih merupakan warna liturgi Misa Kamis Putih. Nantinya, tidak hanya pakaian para pelayan liturgi saja yang berwarna putih. Namun, seluruh dekorasi gereja, seperti selubung salib Kristus, taplak meja altar, bunga, lilin, dan dekorasi lainnya juga akan didominasi warna putih.

Mengenal Warna Liturgi Kamis Putih

Dalam gereja Katolik dikenal istilah warna-warna liturgi. Lima warna liturgi yang dikenal dalah gereja adalah putih, merah, hijau, ungu dan hitam. Warna yang digunakan pada perayaan-perayaan penting ini bukan hanya untuk mempercantik gedung gereja saja, melainkan juga memiliki makna teologis.

Warna liturgi menjadi simbol berbagai acara gerejawi, misalnya khusus untuk peringatan Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah, Natal, dan lain-lain. Tiap perayaan memiliki warna liturginya sendiri.

Penggunaan warna liturgi ini sudah dimulai pada Paus Pius V tahun 1570 yang ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus Paulus Vin pada tahun 1969.

Untuk Misa Kamis Putih, warna liturginya adalah sesuai dengan namanya, yakni putih. Warna ini melambangkan kemurnian, kesucian, kekudusan, dan juga kemenangan.

Atas alasan itulah banyak umat yang juga memilih untuk memakai baju berwarna putih saat ikut Misa Kamis Putih. Namun, seandainya tidak memiliki baju putih atau tidak ingin memakai warna putih pun bukan masalah. Sebab aturan ini hanya berlaku untuk petugas liturgi. Sementara umat boleh memakai baju warna apa saja.

Daripada sibuk menyiapkan pakaian apa yang hendak dikenakan saat mengikuti ibadah Kamis Putih, yang jauh lebih penting adalah menyiapkan hati untuk mengikuti ibadah agar mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Baca juga artikel terkait PASKAH atau tulisan lainnya dari Elisabet Murni P

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Elisabet Murni P
Editor: Elisabet Murni P & Yantina Debora