tirto.id - Obat mefenamic acid atau asam mefenamat adalah obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri ringan. Obat ini dikonsumsi sesuai dengan resep dan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Melansir dari WebMD, mefenamic acid merupakan obat antiinflamasi nonsteroid atau NSAID. Produk obat dengan bahan aktif mefenamic acid biasanya disertai dengan logo lingkaran K berwarna merah di kemasannya.
Dikutip dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, obat dengan logo lingkaran K merah masuk dalam golongan obat keras. Artinya, obat tersebut tidak bisa dibeli atau dikonsumsi tanpa resep dokter.
Secara umum, mefenamic acid dikonsumsi secara oral dengan segelas air hanya ketika nyeri muncul atau rutin sesuai dengan resep dokter. Konsumsi obat mefenamic acid tidak boleh lebih dari 7 hari.
Fungsi dan Cara Kerja Mefenamic Acid
Sebagai obat pereda nyeri, mefenamic acid biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa gejala nyeri. Menurut MediResource, ada beberapa kondisi yang biasanya diobati dengan mefenamic acid, termasuk:
- nyeri haid atau kram menstruasi;
- sakit kepala;
- nyeri otot;
- sakit gigi.
Meskipun dapat meredakan rasa sakit, mefenamic acid tidak bisa mengatasi penyebab rasa sakit. Mengutip Healthline, obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar prostaglandin di dalam tubuh. Prostaglandin sendiri merupakan zat yang mirip hormon penyebab rasa sakit atau radang.
Efek Samping Mefenamic Acid
Aturan pakai mefenamic acid begitu ketat mengingat adanya risiko efek samping yang bisa mengancam kesehatan. Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak berusia dibawah 14 tahun, ibu hamil, dan orang dengan masalah jantung.
Selain itu, menurut WebMD,mefenamic acid juga harus diwaspadai bagi penderita dengan riwayat alergi NSAID lainnya, seperti ibuprofen, naproxen, atau celecoxib.
Oleh karena itu, konsumsi obat mefenamic acid sebisa mungkin harus disertai dengan resep dokter. Hindari memberi mefenamic acid pada orang lain meskipun mengembangkan gejala yang sama.
Dikutip dari Medeline Plus berikut beberapa efek samping yang perlu dilaporkan kepada dokter setelah konsumsi mefenamic acid:
- Diare
- Sembelit
- Perut bergas atau kembung
- Sakit kepala
- Pusing
- Gugup
- Telinga berdengung.
Selain itu, mefenamic acid juga bisa menyebabkan berbagai efek samping yang lebih berbahaya. Berikut beberapa gejala efek yang wajib diwaspadai setelah konsumsi mefenamic acid:
- Sesak napas
- Pengelihatan kabur
- Kenaikan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah
- Demam
- Kulit pucat
- Perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning
- Melepuh
- Ruam dan gatal-gatal
- Pembengkakan mata, wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, atau lengan
- Detak jantung cepat
- Kelelahan ekstrem
- Pendarahan atau memar
- Mual
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit perut dan punggung
- Mengalami gejala mirip flu
- Urin keruh, berubah warna, atau berdarah disertai buang air yang menyakitkan.
Apabila kondisi-kondisi diatas terjadi, segera hubungi dokter dan hentikan sementara konsumsi mefenamic acid hingga ada anjuran dari dokter.
Editor: Yantina Debora