tirto.id - Coding secara sederhana merupakan tindakan menginstruksikan komputer melalui kode bahasa pemrograman. Coding berkaitan dengan pembelajaran serta pekerjaan bidang teknologi informasi (IT). Lantas, bisakah coding diterapkan untuk anak PAUD, SD, hingga SMP?
Coding dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan komputer. Tujuannya supaya bisa melakukan sesuatu yang diinginkan seseorang. Misalnya coding pembuatan aplikasi, website, hingga perangkat lunak.
Seiring perkembangan zaman dan digitalisasi, coding menjadi skill yang banyak dicari dan dipelajari. Profesi programmer atau software developer termasuk contoh pekerjaan yang berhubungan erat dengan coding.
Konsep Dasar Coding
Salah satu konsep dasar coding ialah memasukan bahasa pemrograman untuk menjalankan sejumlah perintah ke komputer. Namun, bahasa atau kode tersebut umumnya cukup rumit dan perlu keterampilan.
Komputer bisa memahami perintah atau kode melalui aturan sintaks atau aturan tata bahasa untuk penulisan kode atau perintah dalam berbagai jenis bahasa pemrograman.
Aturan sintaks menjadi penting dalam melakukan coding. Pasalnya, komputer sebagai mesin, hanya akan mampu dan bisa menerima kode atau perintah yang dimasukkan. Perintah tidak akan berjalan jika kode tidak dimengerti atau di luar aturan sintaks.
Dalam coding, seseorang harus menentukan bahasa pemrograman yang hendak dipakai. Pemilihan bahasa pemrograman berkaitan dengan tujuan atau produk IT yang ingin dihasilkan.
Berbagai macam bahasa pemrograman memiliki tujuan, karakteristik, dan tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Salah satu contoh bahasa pemrogramanan adalah HyperText Markup Language (HTML).
HTML bisa digunakan untuk membuat dan mengembangkan halaman web serta aplikasi web. HTML juga memungkinkan untuk menambahkan teks, gambar, dan elemen lain ke dalam halaman web.
Lalu, ada bahasa pemrograman Java yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi Android, website, atau sistem yang digunakan perusahaan.
Kemudian C++. Ini umumnya digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop, permainan video, dan sistem operasi. Beberapa bahasa pemrograman lain di antaranya seperti PHP Javascript, Python, C#, C, Ruby, R, serta Go.
Contoh Coding untuk Anak & Manfaatnya
Coding bisa diajarkan sedini mungkin, termasuk di tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD). Kendati demikian, efektivitas pembelajaran anak di usia dini tentunya perlu mempertimbangkan banyak kajian.
Pembelajaran coding umumnya dilakukan secara bertingkat dari satu jenjang ke jenjang berikutnya.
Menurut Paud Pedia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pembelajaran coding usia dini katanya dapat dilakukan dengan model kombinasi, yakni terdiri dari plugged coding (memakai komputer) dan unplugged coding (tanpa komputer).
Pembelajaran coding yang menggunakan 2 metode itu disebutkan dapat memberikan stimulasi sejak usia dini terhadap cara anak berpikir, berpikir kreatif, sikap bekerjasama, serta berkomunikasi.
Berikutnya, anak-anak bisa diajari pada level lebih lanjut untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Jenis coding yang bisa jadi pilihan adalah berbasis blok visual, seperti Scratch atau Blockly.
Cara itu memungkinkan anak untuk belajar konsep dasar coding. Misalnya tentang urutan (sequence), perulangan (o), dan pengkondisian (conditional).
Sedangkan anak-anak SMP bisa mulai diajarkan bahasa pemrograman berbasis teks seperti Python atau Javascript. Bahasa coding Python dikenal memiliki sintaks yang sederhana dan mudah dipahami. Javascript juga bisa digunakan untuk membuat website interaktif dan dinamis.
Secara luas, coding pada anak memiliki beberapa manfaat. Di antaranya dapat meningkatkan keterampilan logika dan pemecahan masalah Selain itu, bisa meningkatkan kreativitas hingga membangun percaya diri. Lalu dapat menjadi bekal masa depan yang cerah sebagai programmer atau pekerjaan lain.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani